Banda Aceh, Infoaceh.net – Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah Kuliah Umum Empat Pilar Kebangsaan yang disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani, di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema tentang penguatan karakter generasi muda di era digital serta menegaskan pentingnya konstitusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas nasional maupun global.
Dalam paparannya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menjelaskan peran vital MPR dalam menjaga keutuhan bangsa, serta menegaskan bahwa perdamaian dan persatuan merupakan fondasi utama pembangunan.
“Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian. Tidak ada kesejahteraan tanpa perdamaian. Tidak ada ekonomi, tidak ada aktivitas kuliah tanpa persatuan,” tegas Muzani di hadapan civitas akademika USK.
Menurutnya, semangat persatuan kini menjadi inspirasi global, dan Indonesia dapat menjadi contoh karena kekuatan yang lahir dari keragaman. Ia mencontohkan Aceh sebagai wilayah yang telah membuktikan bahwa perdamaian dapat melahirkan kemajuan.
“Konflik panjang di Aceh berakhir karena kearifan para pemimpin di daerah ini. Indonesia kuat karena setiap daerah, termasuk Aceh, memberi kontribusi besar dalam sejarah republik,” ujar Muzani.
Ia juga mengingatkan kembali peran historis Aceh, seperti sumbangan Pesawat Seulawah, yang menjadi cikal bakal maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Kewajiban Konstitusi Membela Palestina
Dalam kesempatan itu, Muzani menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia merupakan amanat Pembukaan UUD 1945. Salah satunya, kata dia, adalah dukungan penuh terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Palestina merdeka adalah kewajiban sejarah kita. Negara itu merupakan peserta Konferensi Asia-Afrika 1955 yang belum merdeka, dan justru menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.
Ia menegaskan, sikap Indonesia terhadap Israel bukan sekadar isu keimanan, melainkan persoalan konstitusi dan kemanusiaan.
“Indonesia tidak akan mengakui dan tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sebelum Palestina merdeka sebagai negara berdaulat. Ini adalah sikap tegas yang juga disampaikan oleh Presiden,” tegas Muzani.
USK Siap Perkuat Nilai Kebangsaan di Era Digital
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan menyampaikan apresiasi atas inisiatif MPR RI menggelar kuliah umum tersebut. Ia menilai, era digital membawa tantangan baru terhadap pemahaman nilai-nilai kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda.
“Sebagian generasi muda kini membangun jati diri berdasarkan tren dunia maya, bukan lagi pada nilai moral dan budaya bangsa. Ini berisiko menimbulkan polarisasi di ruang digital,” kata Prof Marwan.
Untuk menjawab tantangan itu, USK berkomitmen memperkuat pendidikan karakter dan kebangsaan melalui berbagai program akademik.
“Perguruan tinggi harus menjadi benteng moral bangsa. USK telah bertransformasi melalui mata kuliah wajib seperti Pembinaan Karakter dan Pancasila, agar lahir lulusan unggul yang tetap berpijak pada nilai Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan Ketua MPR RI. Baik MPR RI maupun USK menyatakan komitmennya terus bersinergi memperkuat implementasi Empat Pilar Kebangsaan di tengah tantangan zaman.