Bahwa akses pendidikan, pelatihan kerja, bantuan usaha kecil, dan fasilitas publik dapat disediakan dengan pendekatan yang lebih inklusif.
Karena sesungguhnya, mereka bukan hanya penerima belas kasihan.
Mereka adalah pejuang sunyi, warga yang sama-sama mencintai Pidie.
Mereka berbicara lewat gerakan tangan, menyampaikan doa lewat sorot mata.
Dan dalam diam mereka, sebenarnya sedang memanggil, agar didengar, dipahami, dan dipeluk oleh kebijakan yang manusiawi.