BANDA ACEH – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh mengharapkan dukungan anggaran dari Pemerintah Aceh dalam menjalankan tugasnya.
Hal itu disampaikan Ketua KPIA Faisal Ilyas saat melakukan pertemuan silaturahmi dengan Sekda Aceh Taqwallah di Kantor Gubernur Aceh, Senin (7/3).
Faisal Ilyas mengatakan, saat ini ada 87 lembaga penyiaran baik televisi maupun radio yang diawasi pihaknya.
Selain konten yang positif, pihaknya juga mengawasi agar siaran juga mengandung konten lokal.
Ada sejumlah isu strategis yang saat ini tengah ditangani oleh KPIA, yaitu, migrasi TV analog ke digital, penyusunan rancangan Qanun Penyiaran Aceh, Penyelenggaraan Pemilu 2024 dan pengawasan isi siaran.
Faisal mengatakan, pada tahun 2023 mendatang ada 10 program utama yang telah disusun KPIA.
Dibutuhkan dukungan anggaran agar program tersebut dapat berjalan sukses.
Oleh sebah itu, ia berharap Sekda Aceh dapat memberikan dukungannya.
Sekda Aceh Taqwallah mengharapkan kehadiran KPI Aceh bermanfaat untuk masyarakat luas. Ia ingin konten yang disiarkan televisi bernilai positif dan edukatif.
“Hidup ini yang penting bermanfaat bagi orang lain apapun jabatan kita,” kata Taqwallah saat menerima kunjungan anggota Komisioner KPIA, di Kantor Gubernur Aceh, Senin (7/3).
Sekda mengatakan, Pemerintah Aceh mendukung kerja KPIA, termasuk dukungan anggaran.
Namun begitu, ia berharap mereka dapat memahami dinamika penggunaan anggaran dalam pemerintahan.
“Kita mencoba agar anggaran pemerintah bermanfaat semaksimal mungkin,” kata Taqwallah.
Hadir mendampingi Sekda pada kesempatan itu, Asisten Administrasi Umum Iskandar, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika Aceh Marwan Nusuf dan Kabag Materi Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Zalsufran. (IA)