KOTA SABANG — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD selaku Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian selaku Kepala BNPP, menyambangi Pulau Rondo, di Kota Sabang, Provinsi Aceh pada Rabu (21/12/2022).
Rombongan Menko Mahfud dan Menteri Tito tiba di Pulau Rondo pukul 11.05 WIB menggunakan helikopter, setelah sebelumnya bertolak dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar.
Setibanya di pulau paling barat di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Negara India tersebut, rombongan menerima laporan kondisi Pulau Rondo dan berdialog dengan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Terluar (Pamputer) yang dijaga oleh puluhan prajurit TNI dari Korps Marinir.
Pada kesempatan itu, Menko Mahfud juga menyatakan akan mendorong perbaikan sistem pengelolaan dan penjagaan pulau yang menjadi batas paling barat NKRI.
“Kita banyak mendapat laporan, melihat sendiri secara fisik. Tentu kita akan memberi catatan-catatan khusus untuk diperbaiki pengelolaannya dan penjagaannya, sehingga dari waktu ke waktu semakin maju,” jelas Mahfud.
Menko Mahfud juga memberikan motivasi kepada sejumlah Satgas Pamputer yang bertugas, dan memahami berbagai kesulitan yang dihadapi para petugas di pulau terluar tersebut.
Ia meminta para petugas tetap optimis, karena pemerintah punya tekad yang kuat membangun Indonesia dari pinggiran.
“Saya tahu banyak kesulitan yang kalian hadapi, seperti yang disampaikan kepada kami, tetapi itu adalah bagian pengabdian kepada negara,” jelasnya.
Sebelum bertolak dari Pulau Rondo, Menko Mahfud dan Menteri Tito membagikan sejumlah bantuan kepada Pamputer yang bertugas di Pulau Rondo.
Menko Mahfud kembali berpesan kepada para petugas, agar menjaga wilayah terluar Indonesia dengan penuh keikhlasan dan pengabdian.
“Kepada adik-adik TNI dan aparat lain yang bertugas di sini, saya berpesan tetaplah bekerja dengan penuh keikhlasan demi pengabdian kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pintanya.