KAZAN – Delegasi Aceh dipimpin Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haythar melakukan pertemuan dengan Kementerian Pendidikan Republik Tatarstan, Rusia, membahas tindak lanjut kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang pendidikan.
Di Kantor Kementerian Pendidikan Tatarstan, Wali Nanggroe disambut Andrey Fjodorov Alekseyevich, Head of Vocational Education Department, Ministry of Education of The Republic of Tatarstan.
Ini merupakan rangkaian kunjungan Wali Nanggroe dalam rangka memenuhi undangan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia.
Kabag Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe M Nasir Syamaun dalam keterangannya, Ahad (30/10/2022), mengatakan pertemuan dengan Kementerian Pendidikan Republik Tatarstan berlangsung di Kota Kazan, ibu kota negara bagian setempat, yang kerap disebut sebagai The Third Capital of Russia.
Wali Nanggroe didampingi Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, Staf Khusus Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak dan Dr M Raviq.
“Aceh memiliki letak yang sangat strategis, sumber daya alam mulai dari minyak, gas, dan mineral lainnya, serta lahan pertanian yang subur dan alam yang indah,” kata Wali Nanggroe.
Namun, saat ini Aceh masih minim Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengolah semua kekayaan alam itu menjadi produk siap pakai, bukan hanya eksplorasi bahan baku.
Oleh karena, sesuai komitmen yang telah dibicarakan sebelumnya dengan Kedubes Federasi Rusia di Jakarta, Aceh akan mengirimkan para pelajar untuk menempuh pendidikan di berbagai bidang di Rusia, termasuk di Tatarstan.
“Kami tahu, Tatarstan cukup baik dalam bidang perminyakan, gas, industri, tataruang, dan olahraga,” ucap Wali Nanggroe.
Oleh karena itu, tambah Wali Nanggroe, Aceh akan mengirimkan para pelajar untuk belajar di Rusia dengan tujuan agar kekayaan alam dimiliki Aceh dapat diolah sendiri oleh putra-putri Aceh.
“Kira-kira ada berapa pelajar yang rencananya akan dikirim?” tanya Andrey Fjodorov Alekseyevich menanggapi penyampaian Wali Nanggroe. “Itu tergantung kuota yang disepakati,” ucap Wali Nanggroe.