Banda Aceh — Kasus akumulatif Covid-19 Aceh sejak kasus pertama diumumkan pada 27 Maret hingga 10 Desember 2020 sudah mencapai 8.458 orang.
Penderita yang dirawat saat ini 819 orang, sudah sembuh 7.309 orang, dan 330 orang meninggal dunia.
Kasus baru konfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 8 orang, yang meliputi warga Kabupaten Aceh Besar sebanyak 6 orang, warga Kota Banda Aceh sebanyak 1 orang dan 1 lainnya merupakan warga luar daerah.
Sementara itu, penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh mencapai 185 orang dan warga Pidie paling banyak, 181 orang. Selebihnya, 2 orang warga Kota Lhokseumawe, dan 1 orang masing-masing warga Kabupaten Aceh Singkil dan Aceh Barat.
“Ada penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak 5 orang, namun itu merupakan kasus lama yang baru direkonsiliasi datanya,” ujar
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Kamis (10/12).
Ia menjelaskan, 5 orang yang baru dilaporkan meninggal dunia tersebut semuanya warga Kota Langsa masing-masing meninggal pada September 2020 sebanyak 2 orang, meninggal pada Oktober 2020 sebanyak 2 orang dan 1 orang lainnya meninggal 26 November 2020.
Lebih lanjut, Jubir Pemerintah Aceh itu mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional merilis zonasi risiko daerah kenaikan kasus Covid-19 mingguan berdasarkan data per 6 Desember 2020.
Aceh bertahan di zona oranye, seperti minggu lalu. Semua daerah kabupaten/kota di Aceh memiliki risiko sedang kenaikan kasus Covid-19.
“Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memiliki peluang menjadi zona kuning, zona risiko rendah kenaikan kasus Covid-19,” tuturnya.
Ia menjelaskan, hasil skoring dan pembobotan indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan, Abdya memperoleh nilai sama dengan minggu lalu, yaitu 2,4, nyaris masuk dalam rentang nilai zona kuning, yakni 2,41 – 3,0. Kita berharap Abdya meninggalkan zona oranye pada rilis minggu depan,” pungkasnya. (IA)