Laporan Teror Berujung Maut, Ini Deretan Kasus Polisi ‘Cuek’ yang Berakhir Tragis
Infoaceh.net – Dea Permata Karisma (27), seorang HRD di perusahaan swasta di Purwakarta, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Komplek PJT II Blok D, Selasa (12/8/2025) siang. Tubuhnya dipenuhi luka tusuk, mengakhiri teror yang telah ia alami selama tiga bulan terakhir.
Terakhir kali Dea terlihat oleh tetangganya, Salbiah, adalah sekitar pukul 11.00 WIB. Beberapa jam kemudian, pembantu rumah tangganya berlari keluar sambil berteriak, “Ibu-ibu, Bu Dea dibunuh!”
Polisi yang dipimpin Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya, segera tiba di lokasi dan melakukan olah TKP. Jenazah korban kemudian dibawa untuk diotopsi guna memastikan penyebab kematian.
Sudah Lapor, Tapi Dicueki
Keluarga korban mengungkapkan, sebelum peristiwa tragis ini, Dea kerap menerima teror — mulai dari rumahnya dilempari cat hingga ancaman pembunuhan lewat pesan WhatsApp. Bahkan, pelaku pernah masuk ke rumah namun dipergoki pembantu dan melarikan diri.
Sang ibu, Yuli Ismawati, membenarkan bahwa putrinya telah melaporkan teror tersebut ke Polsek Jatiluhur. Namun, respons dari aparat dinilai mengecewakan.
“Sudah lapor Babinsa, sampai ke Polsek Jatiluhur, tapi enggak ada yang datang,” kata Yuli sambil menangis.
Bukan Kasus Pertama
Kasus Dea menambah panjang daftar tragedi yang terjadi setelah laporan warga diduga tidak ditindaklanjuti serius oleh aparat. Beberapa contoh kasus serupa antara lain:
-
Pencabulan di Bekasi (2021) – Seorang ibu melaporkan dugaan pencabulan terhadap putrinya (11) justru diminta polisi untuk menangkap sendiri terduga pelaku. Ia akhirnya berhasil meringkus pelaku dan menyerahkannya ke Polres Bekasi.
-
KDRT di Bekasi (2023) – Mega Suryani Dewi (24) melaporkan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suaminya, Nando. Laporan dihentikan setelah Nando menyangkal tuduhan. Sebulan kemudian, Mega tewas di tangan suaminya.
-
Pembunuhan di Jagakarsa (2023) – Panca Darmansyah, yang sebelumnya dilaporkan KDRT oleh istrinya, tidak ditahan. Beberapa hari kemudian, ia membunuh keempat anaknya. Polsek Jagakarsa beralasan Panca tidak memenuhi panggilan pemeriksaan.