BANDA ACEH — Larangan pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh oleh oknum tertentu agar tidak ke rumah mantan wali kota Aminullah Usman dinilai sangat tak bersahabat bahkan terkesan tidak manusiawi.
“Oknum pejabat eselon II yang coba menciptakan propaganda, seakan Pj Wali Kota Bakri Siddiq yang tidak memperbolehkan bersilaturahmi dengan mantan wali kota itu kesalahan besar,” kata Muhammad Jasdi, Ketua Umum Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) kepada media, Rabu (17/8/2022).
Jhon menjelaskan, Aminullah selaku dewan penasehat FPMPA yang selama ini terbuka untuk semua kalangan, tak pernah menutup diri untuk bertemu siapapun dan dimana saja.
“Saya sangat yakin dan percaya Pj wali kota tidak pernah melarang, hanya saja mungkin itu fitnah pejabat yang dekat dengan Pj wali kota. Jadi jangan ada oknum yang larang-larang,” tegas pria yang akrab disapa Jhon Jasdi itu.
Selaku ketua forum paguyuban se-Aceh, ia sangat menyayangkan jika ada oknum birokrat minim moral menyentuh ketenangan pembina sekaligus orang tua pemuda barsela (barat – selatan) itu.
“Atau bisa jadi, oknum kadis dan oknum media sengaja memata-matai sekitar rumah Aminullah Usman itu ada perintah Pj Wali Kota Bakri Siddiq? Jika tidak, oknum kadis itu harus ditegur keras oleh Pj Wali Kota atau jika dibiarkan, kami selaku pemuda peduli Aceh akan menghadap Mendagri melaporkan hal ini,” tegasnya.
Jhon mengaku sudah mengenal sosok Aminullah jauh sebelum Pak Amin-sapaan akrab Aminullah-menjabat wali kota. Cerita Aminullah sudah menggema di seluruh Aceh semasa ia menjadi Dirut dan menyelamatkan Bank Aceh (saat itu BPD) dari krisis keuangan.
“Pak Aminullah itu jangankan untuk pejabat, untuk rakyat biasa saja selama ini memang terbuka. Jangankan di rumah Lampaseh, ketika masih jadi Wali Kota saja pendopo terbuka untuk warganya. Apalagi beliau mengetuai 15 organisasi kemasyarakatan, dewan pembina atau penasehat belasan bahkan puluhan organisasi salah satunya FPMPA, jadi wajar tidak pernah sepi dari kunjungan,” ungkapnya.