Mahasiswa Demo DPRA, Minta Pokir Dewan 2024 Dialihkan untuk Penanganan Banjir-Longsor
Padahal jika pokir itu benar-benar untuk mengakomodir aspirasi rakyat maka persoalan banjir di berbagai daerah di Aceh sudah tertangani,” katanya.
Dikatakannya, kedatangan Dirjen Otda Kemendagri ke Aceh harus memfasilitasi kebutuhan dan persoalan rakyat, bukan malah justru memfasilitasi dan memuluskan hawa nafsu dan hasrat kue anggaran Sekda Aceh dan DPRA untuk Pokir semata.
“Kita minta kepada Dirjen Otda untuk alihkan Pokir DPRA untuk penanganan banjir, pastikan ketersediaan anggaran Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) secara full, dan hentikan upaya begal jatah otsus kabupaten/kota,” teriaknya.
Setelah melakukan aksi dan membacakan pernyataan Sikap mahasiswa bubar sembari menyegel pintu DPRA dengan spanduk spanduk bertuliskan “Kami Mendesak Alihkan Pokir DPRA untuk Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh”.
Pendemo juga meninggalkan kotak berisi uang pecah (koin) sebagai bentuk sumbangan korban banjir untuk pokir DPRA.
Kedatangan mahasiswa itu sebagai bentuk sendiran keras, walau tak disambut DPRA, namun mereka berharap Pemerintah Pusat melalui Dirjen Kemendagri melihat dan mendengar langsung keluhan hati rakyat.
“DPRA dan Ketua TAPA jangan tidak punya hati nurani, rakyat sedang susah,” ujarnya sembari membubarkan diri. (IA)