BANDA ACEH, Infoaceh.net — Kebijakan Pemerintah Aceh yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,67 miliar untuk rehabilitasi rumah dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menuai kritik tajam dari kalangan mahasiswa.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK), Rivaldi, menilai kebijakan tersebut menunjukkan lemahnya kepekaan sosial para pemangku kebijakan di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih sulit.
“Rakyat sedang berjuang bertahan hidup di tengah naiknya harga kebutuhan pokok, pengangguran dan turunnya daya beli. Tapi para elit justru sibuk mempercantik rumah dinasnya. Ini bukan hanya proyek fisik, tapi simbol betapa kekuasaan kehilangan empati,” ujar Rivaldi, dalam keterangannya, Jum’at (17/10/2025).
Ia menegaskan, penggunaan anggaran miliaran rupiah untuk fasilitas pejabat merupakan bentuk pemborosan uang publik yang seharusnya bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lebih urgen, seperti peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Setiap rupiah uang rakyat harusnya menjadi alat perjuangan untuk kesejahteraan, bukan alat kenyamanan bagi segelintir pejabat,” tambahnya.
HMI FKIP USK menilai, langkah pemerintah tersebut tidak sejalan dengan kondisi objektif Aceh saat ini yang masih dibayangi tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera serta rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM).
Menurut Rivaldi, kebijakan seperti ini memperlihatkan ketimpangan dalam prioritas pembangunan Aceh.
“Berapa banyak mahasiswa Aceh yang terancam putus kuliah karena tak sanggup bayar UKT? Berapa banyak warga yang kesulitan berobat karena fasilitas kesehatan terbatas? Di situlah seharusnya uang rakyat hadir — bukan di tembok rumah dinas pejabat,” tegasnya.
Sebagai organisasi mahasiswa yang menjunjung nilai keadilan sosial, HMI FKIP USK menegaskan akan terus mengawal dan mengkritisi kebijakan publik yang tidak berpihak pada rakyat.
“Kami tidak akan diam. Mahasiswa adalah penjaga nurani bangsa. Rumah dinas boleh megah, tapi jangan biarkan nurani publik ikut runtuh bersamanya,” pungkas Rivaldi.