Menurutnya, Yusril memiliki kecakapan di bidang politik dan keamanan meski berlatar belakang sebagai ahli hukum tata negara.
Yusril saat ini turut masuk dalam Kabinet Merah Putih sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia.
“Selain Prof Mahfud kan bisa saja, nama-nama lain seperti Prof Yusril. Meski beliau memang ahli secara tata negara tetapi kan beliau memiliki kemampuan untuk lebih leluasa dalam bisa memahami dan menganalisa segala sesuatu untuk bisa dijalankan dan dimanfaatkan secara informasi untuk kepentingan pemerintahan Pak Prabowo ke depannya,” katanya.
Mahfud lebih suka dari sipil
Di sisi lain, Mahfud MD, Menko Polhukam di era kepemimpinan periode kedua dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), pun turut mengomentari pencopotan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam.
Dia mengatakan lebih suka sosok yang mengisi posisi tersebut yakni dari latar belakang sipil.
“Kalaupun tidak sipil murni, ya pensiunan TNI, Polri, dan sebagainya. Tidak apa-apa juga karena pada dasarnya mereka sudah sipil kalau sudah pensiunan,” ujar Mahfud dikutip dari Metro TV.
Selain itu, sosok pengganti Budi Gunawan juga memiliki sikap yang tidak terlalu agresif dalam membuat kebijakan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menganggap orang yang duduk sebagai Menko Polkam harus bisa meyakinkan Prabowo dalam tiap usulannya.
Menurutnya segala syarat yang disampaikannya tersebut harusnya adalah orang yang dekat dengan Prabowo.
Jika tidak, maka Prabowo tidak mungkin mengetahui kemampuan dari sosok pengganti Budi Gunawan tersebut.
“Kita tunggu aja Pak Presiden nanti menentukan apa yang dilakukan untuk kementerian ini,” ucap Mahfud.