MEULABOH — Di era perkembangan digitalisasi saat ini majelis taklim harus keluar dari kebiasaan, yang awalnya hanya dilakukan secara pertemuan tatap muka, namun sekarang juga dituntut untuk melaksanakan secara virtual.
“Majelis taklim harus mampu menyeimbangi perkembangan teknologi,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Aceh Barat H Samsul Bahri SAg.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Majelis Taklim Akbar Binaan Penyuluh Agama Islam KUA Samatiga di Masjid Besar Al-Munawwarah Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Kamis, 28 Juli 2022.
Samsul mengatakan, untuk menghadapi perkembangan teknologi digital, pelaku dakwah ataupun majelis taklim dituntut untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam mengemas dan menyampaikan informasi dakwah dengan menggunakan media digital, seperti youtube, instagram, facebook, twitter, tiktok dan media digital lainnya.
Menurutnya, saat ini rata-rata masyarakat Indonesia cenderung menjadikan media sosial sebagai gaya hidup.
Berdasarkan data We are social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta pengguna atau sebanding dengan 73,7 persen dari populasi penduduk Indonesia.
“Ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama dalam membentuk kesalehan umat yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” jelasnya.
Selain itu, Samsul menegaskan kepada seluruh Penyuluh Agama Islam di Aceh Barat untuk terus mengupgrade diri, terutama dalam menguasai teknologi digital, serta harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai ujung tombak dalam menciptakan generasi yang saleh.
“Semoga ke depan di Aceh Barat akan lahir majelis taklim digital,” harapnya.
Ketua Panitia Pelaksana Drs M Nur mengatakan, Majelis Taklim Akbar yang diikuti 26 kelompok majelis taklim di bawah binaan penyuluh agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Samatiga tersebut dilaksanakan untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah.
“Semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap hari besar Islam,” harap M Nur, yang juga menjabat Ketua Kelompok Penyuluh Agama Islam Aceh Barat.