SIGLI — Mantan Bupati Pidie periode 2017-2022 Roni Ahmad (56) meninggal dunia pada Sabtu dini hari (27/4/2024), pukul 02.00 Wib.
Pria yang akrab disapa Abusyik itu tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro, Sigli.
Jenazah almarhum dimakamkan di kampung halamanya di Desa Puuk, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie.
Dalam beberapa bulan terakhir Abusyik dikabarkan menderita sakit dan kerak bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat. Abusyik dikabarkan menderita komplikasi hepatitis dan ginjal.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pidie, Mulyadi Nurdin membenarkan Abusyik meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit milik Pemkab Pidie.
“Beberapa hari lalu Abusyik juga sempat dirawat di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh,” kata Mulyadi Nurdin.
Menurut Mulyadi, jenazah Abusyik sudah dipulangkan ke rumah duka dan langsung dimakamkam hari ini.
“Jenazah dimakamkan pagi tadi di kampung beliau di Gampong Puuk, Kecamatan Delima, Pidie,” kata Mulyadi.
Pemakaman Abusyik turut dihadiri oleh Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dan sejumlah pejabat Pemkab Pidie.
Roni Ahmad alias Abu Syik merupakan mantan Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Pidie. Sejak muda, Roni bergabung dalam perjuangan Aceh Merdeka yang diproklamasikan oleh Hasan Tiro.
Roni pernah mendapatkan pelatihan militer di Tanjura, Libya pada 1987-1988. Hasan Tiro kala itu mengirim pemuda-pemuda Aceh untuk dilatih secara militer di Libya guna memperkuat perjuangannnya melawan pemerintah Indonesia.
Usai ikut pendidikan militer di Libya, Roni bersama para pemuda lainnya kembali ke Aceh lalu bergerilya melawan Indonesia. Dalam kalangan GAM, Roni biasa dipanggil dengan nama “Abusyik”.
Seletah tsunami melanda Aceh pada akhir 2004, GAM dan pemerintah Indonesia meneken MoU damai di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005, GAM mengubah pola perjuangannya dari perlawanan militer ke politik.
Banyak kombatan GAM mencalonkan diri jadi anggota legistlatif maupun kepala daerah.
