Banda Aceh — Masyarakat Peduli Sejarah (MAPESA) dan Perhubungan Kodam Iskandar Muda (HUBDAM IM) melakukan kegiatan Jum’at bersih dan Meuseuraya (pembersihan dan penataan) di Komplek Makam Zaman Kesultanan Aceh Darussalam Abad ke-16, Gampong Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Jumat (5/11).
Masyarakat Gampong Lamteh menyebutnya dengan Jirat Chik Kulam Maden.
Berbekal peralatan tradisional seadanya, nisan-nisan yang memiliki nilai sejarah tinggi ini diangkat setelah tertimbun tanah sedalam beberapa meter.
Dok. Instagram @Mapesa_Aceh
Ketua Mapesa Mizuar mengatakan kegiatan ini sudah berlangsung 10 tahun lebih dan dilakukan secara mandiri dengan cara “Meuripee” dari donatur.
“Sudah ribuan nisan kami temukan dan dikaji oleh tim peneliti Mapesa sehingga sejarah Aceh dapat terpelihara. Nisan Aceh diakui oleh ilmuwan luar sebagai nisan paling unik dan paling indah di dunia, serta memiliki khazanah keilmuan yang mendalam.
Bagi Aceh, nisan ini salah satu bukti fisik yang tersisa dan menunjukkan bahwa kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam di masa silam itu bukan mitos.” jelas Mizuar yang berdomisili di perkampungan Turki, Gampong Bitay, Banda Aceh.
Kegiatan rutin ini juga diikuti oleh mahasiswi jurusan SPI (Sejarah Peradaban Islam) UIN Ar-Raniry. (IA)