Penghargaan diserahkan langsung oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. Program AMPeRA ini bertujuan memberikan apresiasi kepada masjid-masjid yang tidak hanya menjadi pusat ibadah, namun juga menjadi pusat pelayanan sosial yang ramah terhadap masyarakat, termasuk kaum dhuafa dan musafir.
“Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Banda Aceh, khususnya jamaah Masjid Keuchik Leumik dan Masjid Oman Al-Makmur yang terus berupaya memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial,” ujar Mukhlis
Dr Alfirdaus Putra menyampaikan terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah berkontribusi dan mendukung masjid-masjid ini hingga meraih penghargaan nasional.
Lebih lanjut aspek yang mesti difokuskan dalam memakmurkan masjid, dan inilah yang sering masuk aspek penilaian yakni unsur idarah (manajemen), imarah (kemakmuran) dan riayah (pemeliharaan dan pembangunan) ditambah kriteria ramah lingkungan, ramah dhuafa, ramah keragaman, ramah musafir dan ramah difabel serta lansia.
Ustaz Alfirdaus menambahkan, Masjid Keuchik Leumik dinilai sebagai masjid percontohan karena memiliki program seperti pengembangan keilmuan Islam, kegiatan sosial, keaktifan remaja masjid dan juga pusat kegiatan pembelajaran Alquran.
Sedangkan Masjid Oman, dinilai ramah untuk musafir, difabel dan lansia karena memiliki fasilitas seperti penginapan, penyediaan makanan dan minuman gratis, dan pengelolaan baitul mal.
“Yang dinilai bukan hanya infrastruktur tapi juga program keummatan yang dijalankan di masjid tersebut. Berdasarkan penilaian tim pusat, dua masjid ini dianggap memenuhi semua kriteria penilaian,” kata Alfirdaus yang juga Sekretaris Satgas Halal Aceh.
Tim penilai dari Kemenag RI Ismail Fahmi SAg menilai program kedua masjid ini dapat menjadi contoh bagi masjid lainnya di Aceh dan Indonesia.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mengajukan 11 masjid di Aceh dalam pemilihan masjid percontohan dan ramah nasional 2024, namun hanya dua masjid yang masuk nominasi nasional.