Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Melalui FASI Menyalakan Lentera Kebaikan dari Sabang

Wakil Ketua DPRK Sabang, Albina Arahman ST MT yang juga Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sabang menegaskan kegiatan FASI adalah jantung dari pembentukan karakter generasi muda. (Foto: Ist)

Sabang, Infoaceh.net — Dari ujung barat Indonesia, di sebuah pulau kecil yang dikelilingi samudra biru dan debur ombak yang tak pernah lelah bernyanyi, sebuah cahaya spiritual kembali menyala.

Cahaya itu lahir dari wajah-wajah polos anak-anak Sabang yang bersiap mengikuti Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) 2025.

Mereka bukan sekadar peserta lomba, melainkan generasi penerus yang membawa harapan, nilai, dan keyakinan dalam setiap langkah kecil mereka.

FASI bukan hanya sekadar festival. Ia adalah wadah pembinaan, ruang pembelajaran, dan panggung pengembangan potensi anak-anak Sabang di bidang keagamaan, kreativitas, dan keterampilan.

Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, ketika nilai-nilai moral seringkali tergerus oleh derasnya arus modernitas, FASI hadir seperti oase sejuk yang menumbuhkan kembali kecintaan anak-anak terhadap Al-Qur’an dan akhlakul karimah.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang, H. Albina Arahman ST MT yang juga merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menegaskan bahwa kegiatan seperti FASI adalah jantung dari pembentukan karakter generasi muda.

“Melalui kegiatan positif ini, kita ingin melahirkan generasi muda Sabang yang beriman, berakhlakul karimah, dan berintegritas tinggi,” ujarnya penuh keyakinan, Senin (6/10/2025).

Sebagai kader PKS yang dikenal aktif memperjuangkan isu pendidikan dan moral, Albina memandang kegiatan keagamaan semacam ini sebagai jalan untuk memperkuat fondasi sosial di tingkat akar rumput.

Ia percaya, generasi muda yang kuat akhlaknya adalah pondasi bagi bangsa yang berdaulat dan beradab.

Sabang, pulau kecil yang terletak di ujung barat Nusantara, selama ini dikenal dengan panorama alamnya yang memesona.

Laut biru membentang sejauh mata memandang, hutan tropis yang masih lestari, dan udara yang bersih menjadikan kota ini bak permata di antara lautan.

Namun di balik keindahan alamnya, Sabang juga menyimpan potensi manusia yang luar biasa anak-anak yang cerdas, berani, dan berkarakter.
Potensi ini kini tengah digali melalui berbagai kegiatan pembinaan, termasuk melalui FASI.

Albina menilai bahwa pulau terluar seperti Sabang membutuhkan perhatian lebih dalam pembangunan sumber daya manusianya.

Di sinilah peran kegiatan seperti FASI menjadi penting: ia bukan hanya festival, tapi juga simbol kebangkitan generasi muda di wilayah perbatasan.

“Sabang bukan hanya indah karena laut dan pantainya, tapi juga karena semangat masyarakatnya yang religius dan berdaya juang tinggi,” kata Albina.

“Anak-anak Sabang memiliki potensi luar biasa. Mereka hanya perlu ruang, bimbingan, dan kesempatan untuk bersinar.”

Antara Kompetisi dan Pembentukan Karakter

Albina yang juga merupakan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sabang, menyampaikan festival yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemko) Sabang bekerja sama dengan BKPRMI ini akan diselenggarakan di Masjid Agung Babussalam pada 11 Oktober 2025.

Ajang ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali kegiatan keagamaan di tengah masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja.

Ribuan peserta dari berbagai gampong akan ikut ambil bagian, menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam bidang keislaman dan seni religius.

Anak-anak itu datang dengan semangat yang berkobar, mempersiapkan diri dengan hafalan ayat, adzan yang lantang, serta pidato yang sarat pesan moral.

Albina menjelaskan, peserta FASI merupakan hasil seleksi dari tingkat gampong.

Mereka yang tampil di tingkat kota adalah anak-anak terbaik dari setiap wilayah yang tidak lain buah dari kerja keras para guru ngaji, ustaz, dan remaja masjid yang selama ini tekun membimbing.

“Kami mengundang masyarakat, terutama para orang tua, untuk mendukung dan menghadirkan anak-anaknya dalam kegiatan ini. Mari bersama-sama kita sukseskan FASI sebagai upaya menumbuhkan generasi yang cinta Al-Qur’an dan berakhlak mulia,” imbuh Albina.

Inspirasi yang Menyala

FASI tahun ini semakin istimewa dengan hadirnya Muhammad Ahsin, qari cilik internasional yang telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang dunia. Dengan suara yang merdu dan bacaan yang menenangkan, Ahsin pernah meraih Juara I Internasional di Aljazair (2022) dan Juara I Internasional di Dubai (2025).

“Selama ini masyarakat hanya bisa menyaksikan penampilannya melalui televisi atau media sosial. Kehadirannya di Sabang menjadi kesempatan langka bagi masyarakat untuk bertemu dan menyaksikan langsung Qori terbaik tersebut,” jelas Albina dengan nada penuh kebanggaan.

Kehadiran Ahsin di Sabang diharapkan mampu membakar semangat anak-anak untuk lebih mencintai Al-Qur’an.

Suaranya yang syahdu di tengah udara laut yang lembut akan menjadi simbol: bahwa meski Sabang berada di ujung negeri, semangat keislaman dan cinta Al-Qur’an tak pernah padam di sini.

FASI 2025 menyuguhkan berbagai kategori lomba yang sarat nilai pendidikan. Ada Lomba Mewarnai untuk menumbuhkan daya imajinasi dan ketelitian anak-anak, Lomba Adzan untuk melatih keberanian dan rasa cinta pada ibadah, Lomba Tahfiz Al-Qur’an bagi para penghafal ayat pendek, serta Lomba Tartil dan Tilawah untuk melatih kefasihan dalam membaca Al-Qur’an sesuai tajwid dan irama.

Tak kalah menarik, Lomba Pidato Islami digelar untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kemampuan berdakwah sejak dini.

Di balik kompetisi itu, tersimpan pelajaran hidup yang mendalam: anak-anak belajar arti kerja keras, ketulusan, dan kebersamaan.

Setiap kategori bukan hanya tentang siapa yang menang, tapi tentang bagaimana mereka tumbuh.

Anak-anak belajar mempersiapkan diri, menghargai waktu, mendengarkan bimbingan guru, dan menerima hasil dengan lapang dada.

Di sanalah nilai-nilai Islam tidak hanya diucapkan, tetapi dihayati dan dipraktikkan.

Sabang dan Cita-Cita untuk Dunia

Sebagai daerah terluar Indonesia, Sabang memiliki peran strategis sekaligus simbolik. Dari titik nol kilometer Indonesia inilah banyak hal dimulai semangat nasionalisme, kebersamaan, dan harapan akan masa depan.

Dalam konteks ini, FASI menjadi lebih dari sekadar lomba ia adalah pernyataan bahwa Sabang juga mampu melahirkan generasi berprestasi yang berakar pada nilai agama dan budaya lokal.
Sabang adalah cermin dari Indonesia dalam bentuk kecil: indah, beragam, tapi juga penuh potensi yang perlu diasah.

Potensi itu tak hanya berupa alam yang memesona atau wisata yang menakjubkan, tetapi juga sumber daya manusia yang beriman, kreatif, dan berdaya saing.

“Kami ingin menjadikan Sabang bukan hanya tujuan wisata, tapi juga pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan karakter di wilayah barat Indonesia. FASI adalah langkah kecil menuju cita-cita besar itu” tutur Albina.

Ketika nanti lantunan ayat suci menggema dari Masjid Agung Babussalam, dan anak-anak Sabang berdiri dengan kepala tegak melafalkan kalam Ilahi, akan tampak bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah gerakan membangun jiwa bangsa dari akar terdalamnya.

“Kami ingin masyarakat Sabang tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut serta meramaikan, mendukung, dan mendoakan. Karena anak-anak ini adalah masa depan kita semua.”

Sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Albina membawa semangat partainya yang menekankan pentingnya pendidikan moral, keimanan, dan tanggung jawab sosial.

Ia percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil dari kegiatan seperti FASI, dari anak-anak yang belajar membaca Al-Qur’an, dari keluarga yang menanamkan nilai kebaikan di rumah.

Festival Anak Shaleh Indonesia di Sabang bukan hanya agenda tahunan, melainkan perayaan iman dan identitas. Di balik gemuruh tepuk tangan dan sorak gembira, tersimpan cita-cita luhur: membangun generasi Sabang yang tak hanya cerdas berpikir, tetapi juga jernih hati dan luhur budi.

Dan di antara desir angin yang membawa harum laut dan suara azan yang menggema di langit biru, Sabang kembali menegaskan jati dirinya pulau kecil di ujung barat yang kaya akan potensi luar biasa empat di mana anak-anak tumbuh menjadi lentera yang akan menerangi masa depan bangsa.

author avatar
Andi Armi
Jurnalis Infoaceh.net

Kasih Komentar

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Lainnya

Data kontak yang digunakan pelaku, lengkap dengan foto profil dan nama Nasir Nurdin, Ketua PWI Aceh. (Foto: Tangkapan layar)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup