LHOKSEUMAWE — Sebanyak enam orang imigran pengungsi Rohingya, Rabu (19/1) malam kembali mencoba melarikan diri dari penampungan Shelter BLK, Desa Menasah Mee Kandang, Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy yang didampingi Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto dalam keterangannya, Kamis (20/1).
Lebih lanjut Winardy menjelaskan, informasi adanya enam imigran pengungsi Rohingya yang mencoba melarikan diri tersebut diperoleh dari pihak personalia UNHCR, di mana mereka bersama pihak keamanan TNI-Polri saat berpatroli di seputaran tempat penampungan menemukan pagar seng di belakang gedung BLK telah terbuka.
Karena merasa curiga ada yang melarikan diri, mereka berpencar melakukan pencarian dan menemukan enam orang imigran pengungsi Rohingya yang sedang bersembunyi di semak-semak di belakang gedung BLK.
Winardy membeberkan, keenam imigran pengungsi Rohingya tersebut adalah Nurkaida binti Muhammad Yunus (23), Asma Bibi binti Nurul Salam (18), Azizah Begum binti Jamal Huson (17), Sumiater binti Hasyimullah (24), Rahima Khatun binti Nozimia (17) dan Menara Begum binti Abdurokim (23). Semuanya berjenis kelamin Perempuan.
“Ada enam orang yang mencoba melarikan diri. Namun sudah ditangkap dan dikembalikan lagi ke penampungan,” kata Winardy.
Selain itu, Winardy ikut menyampaikan, sebelumnya pada Selasa malam, 18 Januari 2022, juga ada delapan warga Imigran Rohingya yang kabur dari penampungan di shelter BLK Desa Menasah Mee Kandang, dengan cara memanjat pagar.
Kedelapan imigran Rohingya yang kabur tersebut adalah Khaleda Bibi binti Muhammed Yunus (22), Mosana Begum binti Abdul Kasem (18), Asma binti Salim Mulah (15), Haresa binti Saleh Ahmad (24), Kismut Ara binti Solimullah (12), Noor Safa binti Khaitatullah Imur (18), Noor Kayah binti Fetan (24), dan Samira binti Muslim (18).
Kedelapan imigran Rohingya yang melarikan diri tersebut berjenis kelamin perempuan dan sampai saat ini belum ditemukan.
Diketahui, total keseluruhan imigran Rohingya yang ditampung di Shelter BLK Kandang adalah 105 orang. Dengan rincian lelaki dewasa 8 orang, perempuan dewasa 80 orang, anak laki-laki 6 orang, dan anak perempuan 11 orang. Namun sekarang sisa 97 orang setelah 8 orang melarikan diri.
Sekarang ini, pihak UNHCR dan IOM akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait proses percepatan pemindahan dan memperketat penjagaan agar Imigran Rohingnya tidak ada yang melarikan diri lagi. (IA)