BANDA ACEH – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan akan melakukan evaluasi tiga bulanan kepada para Penjabat (Pj) Kepala Daerah.
“Tiga bulan sekali akan saya evaluasi. Jangan berpikir setiap bulan saya akan dapat berapa? Jika ada yang berpola pikir seperti ini, minggir,” ujar Tito Karnavian tegas.
Hal tersebut disampaikan oleh Mendagri kepada awak media, usai memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah se-Aceh dengan Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dan Mendagri di Anjong Mon Mata, komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (22/12/2022).
“Kita tentu ingin para Pj ini punya konsep, saya ingin perbaiki manajemen yang ada, terutama terkait pendapatan dan belanja tepat sasaran demi rakyat,” terang Mendagri.
Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian, mengingatkan para penjabat kepala daerah untuk benar-benar menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahnya dengan baik dan pro rakyat.
“Harus ada mufakat antara Pemerintah tingkat Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan pengawasnya, yaitu legislatif. Dan harus juga mengubah konsepnya. Jangan sampai anggarannya berhenti di elit pejabat dan tidak sampai ke rakyat. Harus ada terobosan kreatif,” ujar Mendagri.
Selain itu, sambung Mendagri, sebagian besar anggarannya digunakan untuk belanja pegawai, barang dan jasa. Yang tersisa untuk rakyat hanya 20 persen, 25 persen belanja modal.
“Iya kalau 20 atau 25 persen dana yang dianggarkan itu benar-benar turun ke masyarakat, kalau juga ternyata harus terpotong lagi, kan sayang masyarakat kita,” kata Mendagri.
Oleh karena itu, Tito menegaskan penting semua kita melakukan perbaikan dalam penganggaran. Mendagri menambahkan, momentum perbaikan adalah keberadaan Penjabat Kepala Daerah.
“Pj tidak punya beban politik, Pj dianggap netral karena tidak akan terlibat di pertempuran politik, bahkan justru bisa menjadi wasit. Selanjutnya, Pj tidak perlu biaya politik, seperti biaya kampanye dan lain sebagainya.
Di Kemendagri saya akan tegas, ini adalah kesempatan emas bagi kita agar berpikir bagaimana anggaran yang ada itu sebahagian besar untuk rakyat dan menjadi penggerak bagi potensi-potensi maupun sektor yang dapat menyumbangkan PAD. Itu adalah kunci memajukan Aceh,” kata Tito.