BANDA ACEH — Michael Octaviano dilantik sebagai Kepala UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe (RSAN) Dinas Sosial Aceh.
Michael, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala seksi pengasuhan dan perlindungan di UPTD tersebut dilantik bersama 27 pejabat lainnya oleh Asisten Administrasi Umum Setda Aceh Iskandar AP, di aula Badan Kepegawaian Aceh, Jum’at (31/12).
“Ini merupakan kado akhir tahun untuk terus melanjutkan pengabdian, semoga dengan amanah baru ini menjadi ladang ibadah bagi saya untuk terus mengabdi,” kata Michael, Sabtu (1/1).
Disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr Yusrizal kepada dirinya usai dilantik sebagai kepala UPTD.
Sosok yang sebelumnya menjadi ASN Inspiratif Aceh ini menuturkan di bawah kepemimpinan dirinya, akan ada dua program unggulan yang akan menjadi inovasi UPTD RSAN ke depan. Yakni Tahfiz Alquran dan kewirausahaan.
“Pertama program tahfiz Alquran, karena dengan menghafal Alquran maka sebagai muslim kita meyakini masalah sosialnya juga akan terselesaikan,” sebut Michael.
Adapun program kedua yakni lebih fokus memberikan pelatihan untuk membekali anak menjadi mandiri.
“Nanti akan kita fokuskan pada pelatihan dan training tentang kewirausahaan seperti barbershop, menjahit dan lain sebagainya, sehingga saat mereka selesai dibina di sini (UPTD RSAN) mereka bisa mandiri saat di luar,” ujar Michael.
Sementara itu Muhajir salah satu pengasuh putra yang sudah bekerja selama sepuluh tahun di UPTD Aneuk Nanggroe mengatakan, UPTD RSAN adalah unit layanan Pemerintah Aceh di bawah Dinas Sosial Aceh yang bertugas untuk pelayanan, pengasuhan dan perlindungan terhadap anak jalanan, anak terlantar, anak korban kekerasan atau diperlakukan salah, anak berhadapan dengan hukum dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
“Terpilihnya beliau (Michael) sebagai pimpinan semoga anak-anak terbentuk menjadi lebih baik dari sisi akhlak dan kemampuan, anak-anak harus mampu berdikari di luar dengan mengasah kemampuan memperkuat daya saing karena selama ini kita hanya fokus pengasuhan di panti, namun kali ini akan kita bentuk kedua-duanya,” ujarnya.
Menurut Muhajir, pembekalan skill akan dikuatkan agar anak-anak tidak terkejut saat menghadapi dunia luar.
“Selama ini semua kebutuhan dilengkapi sehingga saat mereka sudah tidak di panti kita bekali pula agar lebih mandiri. Alhamdulliah selama ini kita sudah ada program 100 pengusaha anak panti akan kita perkuat lagi, agar gerakan ini membina anak-anak jauh lebih baik dari sebelumnya,” jelasnya.
Michael Octaviano, pria berusia 41 tahun itu adalah ASN inspiratif di jajaran Pemerintah Aceh yang pada 2021 menjadi ikon prestasi Pancasila Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada 76 ikon prestasi Pancasila se-Indonesia yang dilaksanakan Kedeputian Advokasi Hukum dan Regulasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Ragam penghargaan diterima Michael karena ia merupakan sosok yang konsisten berkiprah dalam dunia kesehatan dengan mendirikan BFLF untuk menjadi penghubung orang yang membutuhkan transfusi darah dengan pendonor.
BFLF sendiri sebelumnya telah menerima penghargaan dari Kementerian Sosial RI sebagai Organisasi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014 dan kini telah membuka cabang di berbagai provinsi di Indonesia, Michael bersama relawan BFLF aktif membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan dengan menyediakan rumah singgah, ambulan gratis dan program lainnya. (IA)