Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Mualem Ajak Kepala Daerah di Aceh Kompak: Bek Syeh Syoh, Janji ke Rakyat Harus Ditepati

Dengan nada santai tapi penuh makna, ia berujar, “Selow… bek syeh syoh. Tapi kerja harus kelihatan. Jangan tinggalkan janji yang pernah kita sampaikan ke rakyat.”
Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengajak seluruh kepala daerah di Aceh kompak memperjuangkan perpanjangan Dana Otsus dan pelaksanaan menyeluruh UUPA. (Foto: Ist)

Jakarta, Infoaceh.net – Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengajak seluruh kepala daerah di Aceh untuk memperkuat solidaritas dan komitmen bersama dalam memperjuangkan perpanjangan Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan pelaksanaan menyeluruh Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Ajakan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan para bupati dan wali kota se-Aceh di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, Kamis malam (3/7/2025).

Menurut Mualem—sapaan akrab Gubernur Aceh—upaya tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan politik terhadap rakyat Aceh, serta wujud nyata menjaga keberlanjutan perdamaian pasca-konflik.

“Perjuangan ini tidak bisa setengah-setengah. Ini soal martabat, keadilan, dan masa depan Aceh,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh terus melakukan lobi dan koordinasi intensif dengan kementerian terkait, DPR RI, hingga Presiden, guna memastikan bahwa kekhususan Aceh bukan hanya formalitas dalam perundang-undangan, tapi juga terefleksi dalam kebijakan nyata di lapangan.

Seperti diketahui, Dana Otsus yang menjadi amanat dari MoU Helsinki telah menjadi penopang utama pembangunan Aceh sejak 2008. Sesuai UU Nomor 11 Tahun 2006, Aceh mendapatkan dua persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) nasional selama 15 tahun dan satu persen untuk lima tahun selanjutnya, yang akan berakhir pada 2027. Pemerintah Aceh kini mendorong agar dana tersebut diperpanjang secara permanen.

“Ini bukan semata-mata soal anggaran. Ini adalah instrumen untuk membangun Aceh yang adil dan setara dengan daerah lain. Masih banyak ketimpangan yang harus kita tangani,” ujarnya.

Mualem juga menyentil soal status tanah Blang Padang di Banda Aceh, yang menurutnya seharusnya dikembalikan sebagai tanah wakaf untuk Masjid Raya Baiturrahman.

“Kita sedang perjuangkan agar Blang Padang kembali kepada fungsinya yang asli. Ini bukan soal aset pemerintah, tapi warisan umat,” katanya.

Selain itu, ia memaparkan sejumlah isu strategis yang turut disuarakan ke pemerintah pusat, mulai dari status ASN dan tenaga honorer lama, pengangkatan PPPK, hingga pembenahan mekanisme mutasi yang hingga kini masih tersendat.

Di akhir arahannya, Mualem berpesan agar kepala daerah tetap menjaga semangat kolektif dan integritas dalam menjalankan amanah rakyat.

Dengan nada santai tapi penuh makna, ia berujar, “Selow… bek syeh syoh. Tapi kerja harus kelihatan. Jangan tinggalkan janji yang pernah kita sampaikan ke rakyat.”

author avatar
Samsuar
Jurnalis Infoaceh.net

Lainnya

Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar meresmikan layanan ATM Drive Thru pertama milik Bank Aceh Syariah, Kamis (31/7) yang berlokasi di kawasan Taman Riyadhah. (Foto: Ist)
Penyaluran dana Rp6,2 miliar dari BSI Maslahat kepada Kelompok Wisata/Koperasi Berkah Sabang Indah (BSI) di Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Sabang, menuai sorotan karena dana dicairkan sebelum koperasi resmi terbentuk. (Foto: Ilustrasi)
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRK Banda Aceh, Royes Ruslan
Logo resmi HUT ke-52 Bank Aceh Syariah
Presiden Prabowo Subianto resmi memberikan abolisi kepada Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kader partai untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto, Kamis (31/7/2025).
Polres Aceh Barat menetapkan Mujianto (35), warga Desa Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang, sebagai DPO dalam kasus pembunuhan terhadap lansia, Khairuddin (65), warga Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk gerakan sistematis memecah belah bangsa, Kamis (31/7/2025).
Rahayu Saraswati mengungkap praktik eksploitasi seksual di sekitar proyek tambang Papua dan pembangunan IKN.
Warga Desa Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Eko mengaku mendapat teror usai protes acara sound horeg yang berlangsung di wilayahnya.
Tutup