Ombudsman: Hanya Habiskan Anggaran, Penggemukan Sapi Saree Harus Dievaluasi dan Diusut

3 Min Read
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin Husin, turun langsung ke lokasi meninjau kondisi sapi kurus di Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Inseminasi Buatan dan Inkubator Kader Peternakan Saree, Aceh Besar.

Banda Aceh — Tim Ombudsman RI Perwakilan Aceh melakukan investigasi langsung ke lokasi meninjau kondisi sapi kurus di Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Inseminasi Buatan dan Inkubator (IBI) Kader Peternakan Saree, Aceh Besar.

Berdasarkan hasil investigasi Ombudsman, didapati informasi bahwa sapi-sapi tersebut kurang asupan makanan. Sehingga menjadi kurus, sakit, kurang gizi dan sangat memprihatinkan.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, sapi-sapi tersebut kurus karena kurang diberi makanan. Ini patut kita pertanyakan, kemana anggaran selama ini yang dianggarkan untuk pakan konsentrat dan pakan hijauan ternak tersebut,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin Husin, yang turun langsung ke lapangan, Sabtu (6/6).

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="0" judul="Baca Juga : "]

Ia berharap pemerintah menjelaskan kepada publik terkait manfaat dari pengadaan bibit yang selama ini menggelontorkan anggaran ratusan miliar, akan tetapi dampak dari program tersebut tidak dirasakan oleh publik.

“Perlu diketahui bahwa, satu rupiah pun uang rakyat harus dipertanggungjawabkan,” tegas Taqwaddin.

Berdasarkan informasi, sampai sekarang belum ada payung hukum tentang pemanfaatan sapi tersebut untuk menambah Penghasilan Asli Daerah (PAD). Sehingga sapi-sapi tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan hanya dipelihara saja sejak pengadaannya tahun 2016 dan 2017.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="1" judul="Baca Juga : "]

“Saat ini kita belum ada payung hukum tentang pemanfaatan sapi hasil ternak tersebut, masih berorientasi pada bidang pendidikan saja. Sehingga sapi disini terkadang sudah mengalami sampai tiga kali penggemukan,” kata Zulfadli, Kepala UPTD IBI Saree saat dimintai keterangan oleh Tim Ombudsman.

“Terkait sapi-sapi yang kurus, dapat saya jelaskan bahwa hal ini terjadi karena kekurangan pakan hijauan dan bukan karena proses adaptasi,” tambah Zulfadli.

“Seharusnya program itu berorientasi pada kemanfaatan baik bagi daerah dan publik. Pada program pembibitan sapi ini apa dampak bagi masyarakat Aceh??” tanya Taqwaddin dengan nada kesal.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="2" judul="Baca Juga : "]
author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Share This Article
Redaksi INFOACEH.net