Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

One Piece Flag Versus Merah Putih di Tanah Republik

#image_title

One Piece, secara paradoks, menjadi mitos yang lebih masuk akal ketimbang pidato kenegaraan presiden.

Luffy dan Pendiri Bangsa

Para pendiri bangsa Indonesia adalah semacam bajak laut dalam sejarah mereka sendiri. Mereka menolak tatanan kolonial, menantang narasi dunia, dan berlayar dalam badai geopolitik global dengan perahu kecil bernama republik. Tapi setelah mereka wafat -atau disingkirkan- republik ini direbut oleh mereka yang mengaku sebagai pelanjut perjuangan, namun tak mewarisi keberaniannya.

Kini republik ini dipimpin oleh orang-orang yang menyembah elektabilitas lebih dari integritas. Yang lebih bangga menanam anak dalam jabatan ketimbang memperjuangkan nasib petani. Maka jangan salahkan rakyat jika mereka lebih percaya pada Luffy daripada pada lembaga-lembaga negara.

Luffy mungkin bajak laut, tapi ia bukan pencuri. Ia hanya ingin menciptakan dunia yang tidak ditentukan oleh kelahiran, status, atau kekuasaan. Bukankah itu juga yang dahulu diperjuangkan oleh Tan Malaka, Sjahrir, atau Soekarno?

Kemerdekaan Tak Pernah Diberi -Harus Direbut 

Kemerdekaan bukan hadiah. Ia bukan surat keputusan yang bisa diteken oleh presiden. Ia bukan seremoni. Ia adalah keberanian untuk berkata tidak pada sistem yang tidak adil. Keberanian untuk menolak diam.

Dan jika hari ini republik ini terus dibajak oleh elite politik, maka satu-satunya jalan ialah membajaknya kembali. Bukan untuk kepentingan diri sendiri, tapi demi mengembalikan hak rakyat untuk bermimpi secara utuh, bukan hanya lewat fiksi.

Jika simbol negara tak lagi mampu membakar semangat, maka rakyat akan menciptakan simbolnya sendiri. Jika Merah Putih terus dipakai untuk membungkus kebohongan, maka jangan heran jika bendera Topi Jerami dikibarkan sebagai lambang perlawanan baru.

Bukan karena kita lebih mencintai Negeri Asing  daripada Indonesia. Tapi karena kita “muak” dengan pengkhianatan yang berseragam nasionalisme.

Epilog: Menuju Kemerdekaan Republik yang Sejati 

Suatu hari nanti, anak-anak akan bertanya: “Apa makna kemerdekaan?” Dan jika jawabannya masih seputar upacara dan angka statistik, maka republik ini belum benar-benar bebas.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Jokowi Rajin Bikin Gaduh

Jokowi Rajin Bikin Gaduh

Umum
Ratusan Motor NMax Harga Miring Tanpa Surat Ludes Terjual di Sumut, Ini Kata Polisi
Ramai Isu Polisi Gagal Geledah Rumah Jampidsus karena Dijaga TNI, Ini Respons Kejagung
Respons Tom Lembong Usai Jokowi Akui Impor Gula adalah Kebijakannya
Pengakuan Jokowi Beri Perintah Impor Gula Bukti Terjadi Kriminalisasi terhadap Tom Lembong!
Ijazah Jokowi 72% Palsu Versi Polling Iwan Fals
Beredar Kabar Ahmad Muzani Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Mendagri
Penyebab Ibu Muda Tiba-tiba Tewas saat Nonton Karnaval Sound Horeg, Henti Jantung
Waspada, Abolisi Kasus Tom Lembong Digunakan sebagai Modus untuk Menyelamatkan Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Heboh Wanita India Nikahi 2 Pria Bersaudara, Bagaimana Urusan Tidur?
Gubernur Aceh Muzakir Manaf didampingi Plt Sekda Aceh dan Kepala BKA menyerahkan SK PPPK secara simbolis pada apel pagi, di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin (4/8)
Jangan Jadikan Partai sebagai Tempat Berlindung
Viral Ibu Muda di Lumajang Meninggal saat Nonton Sound Horeg!
Respons Pernyataan Megawati, Ketua KPK Tegaskan Hasto Tetap Terbukti Melakukan Kejahatan
Prabowo Harus Waspadai Serangan Balik Jokowi
Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Ubah Arah Politik Prabowo
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x