Batam, Infoaceh.net — Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepulauan Riau menggerebek sebuah unit apartemen mewah di lantai 12 kawasan Harbour Bay, Kota Batam, yang disulap menjadi laboratorium rahasia produksi narkoba jenis sabu, ekstasi, happy water, hingga ketamine cair.
Penggerebekan dilakukan pada 26 Mei 2025, berdasarkan laporan polisi yang diterima lebih awal. Dari lokasi, polisi menangkap satu tersangka berinisial TZ, yang diketahui telah menjalankan operasional “pabrik narkoba” tersebut selama dua bulan terakhir.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri Kombes Pol. Anggoro Wicaksono dalam konferensi pers Kamis (5/6) menyebut, barang bukti yang diamankan dari lokasi sangat mencengangkan.
“Di dalam apartemen itu kami temukan 4.839 butir ekstasi, 3.266 gram serbuk ketamine, 415 botol cairan ketamine HCL, 182 gram sabu, serta ribuan cairan mengandung etomidate, ratusan alat produksi, dan kemasan siap edar,” jelasnya.
Turut disita juga 405 gram “happy water”, 454 butir “happy five”, dan peralatan lengkap untuk meracik narkotika dan psikotropika.
Menurut Anggoro, pelaku TZ mengaku semua barang itu tidak akan diedarkan di Batam, melainkan dikirim ke wilayah lain di Indonesia.
“Modusnya, produksi dilakukan di apartemen sewaan yang mewah agar tidak dicurigai. Tapi ini jelas laboratorium narkotika skala serius,” kata dia.
TZ juga disebut bekerja sama dengan seseorang berinisial S yang kini berstatus buron dan sedang dalam pengejaran.
Tersangka dijerat dengan pasal-pasal berlapis dari UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, serta UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman pidana mulai dari 5 tahun penjara hingga hukuman mati.
Ancaman hukumannya tidak main-main: mulai dari 5 tahun penjara hingga hukuman mati.
Kasus ini menambah daftar panjang penggunaan apartemen dan hunian mewah sebagai lokasi produksi narkoba. Batam sebagai kawasan perdagangan bebas menjadi lokasi strategis untuk produksi dan distribusi gelap narkotika.
Polda Kepri mengimbau masyarakat dan pengelola apartemen untuk lebih aktif melaporkan aktivitas mencurigakan demi mencegah penyalahgunaan hunian mewah sebagai laboratorium kejahatan.