Ketua Umum BFLF Michael Octaviano mengatakan, ini merupakan langkah baik yang harus terus dilanjutkan, selama ini BFLF tidak bisa bekerja sendiri untuk terus bergerak di bidang sosial dalam membantu keresahan masyarakat di seluruh Indonesia.
Oleh sebab itu, menurut Michael, program sosial bengkel kursi roda akan sangat membantu masyarakat disabilitas di seluruh Aceh. Nantinya pihak BFLF akan bekerja sama dengan Fakultas Teknik USK.
“Program dan ide-ide kemanusiaan terus dicari, tidak hanya bengkel kursi roda bahkan kami sedang memikirkan bagaimana kegiatan sosial terus dilanjutkan dengan menggandeng berbagai pihak, sehingga kerja-kerja kemanusiaan dari Aceh dapat menjadi contoh untuk Indonesia,” ujar Michael.
Michael mengatakan, bagi masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi pihak Kampus USK ke nomor Ratna Sary 081210908018 atau Kantor BFLF 082370809008 juga Erlin CYDC 085260403638.
Sementara Manager Program CYDC (Children and Youth Disability for Change) Erlin juga menyambut baik program ini, karena banyak kelompok difabel di Aceh yang belum mendapatkan fasilitas alat bantu untuk difabel, dan biaya yang mahal untuk memperbaiki alat bantu mereka tentu juga menjadi persoalan lain.
Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan Fakultas Teknik USK Dr Farid Mulana ST MEng mengatakan, membeli kursi roda bagi yang tidak punya uang akan menjadi satu kendala, sehingga dengan adanya kursi roda dan memanfaatkan laboratorium tentunya kerja sama seperti ini akan menghasilkan alat sempurna dengan kemampuan kerja sama antar kampus dan BFLF serta CYDC.
“Saya lihat hasil riset yang tinggi tidak dirasakan oleh masyarakat, dari satu sisi riset berteknologi tinggi kita jalankan, sementara saat ini kita punya alat yang mumpuni, kita gencarkan laboratorium untuk menghasilkan sebuah alat yang sebelumnya rusak menjadi berfungsi. Sehingga banyak manfaat untuk masyarakat,” pungkasnya. (IA)