Bahkan, beberapa waktu lalu juga ada pekerja perusahaan yang diserang harimau Sumatera.
Korban mengalami luka cakar pada bagian kepala dan beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.
Namun informasinya tidak beredar ke khalayak ramai sampai akhirnya serangan mematikan terjadi pada Selasa malam di camp operator alat berat.
Korban Hadito menghembuskan napas terakhirnya akibat diserang oleh harimau.
Diberitakan sebelumnya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera menurunkan tim ke lokasi kejadian.
Tim BBKSDA Riau bersama pihak kepolisian dan perusahaan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal.
Tujuan utamanya adalah melakukan penanggulangan dan penyelamatan satwa liar yang terlibat dalam insiden ini.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di kantong harimau Sumatera lanskap Kerumutan yang berdekatan dengan kawasan konservasi Suaka Margasatwa Kerumutan.
“Tim menemukan jejak harimau di sekitar lokasi yang diperkirakan terdapat dua individu harimau Sumatera karena jejak yang ditemukan ukurannya berbeda,” ungkap Ujang, Kamis (26/6/2025).
BBKSDA Riau saat ini sedang melakukan penilaian awal risiko konflik antara manusia dan harimau di area tersebut.
Dari penilaian ini, akan ditentukan langkah selanjutnya, apakah harimau yang terlibat perlu dievakuasi dengan cara ditangkap atau ada langkah-langkah mitigasi lainnya.
Selain penyelidikan di lokasi, petugas juga melakukan sosialisasi kepada para pekerja di sana untuk pencegahan lebih lanjut.