Pemerintah Aceh Apresiasi Kejati Aceh Inisiasi Program Jaksa Masuk Dayah
“Pemerintah berkomitmen tinggi dan selalu berupaya memastikan lingkungan pendidikan dayah tetap aman, nyaman, dan bebas dari ancaman kekerasan. Karena itu, kami berharap kerja sama yang terjalin saat ini juga diikuti tindak lanjut dari pihak Kejaksaan, terutama dalam memprioritaskan santri alumni dayah yang ingin berkarier di Kejaksaan Republik Indonesia,” ujar Azwardi.
Sementara Kajati Aceh Bambang Bachtiar mengungkapkan, sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, maka peran dayah sangat penting dan strategis dalam mensyiarkan pemahaman terkait hukum.
“Peran dayah tentu sangat strategis dalam upaya menyebarluaskan pemahaman hukum. Minimal para santri bisa mengetahui dan selanjutnya memahami permasalahan-permasalahan hukum. Misalnya, bijak bermedsos agar tidak terjerat UU ITE serta permasalahan lain yang berkaitan dengan hukum,” ujar Bambang.
Bambang meyakini, minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang hukum, menjadi salah satu penyebab dari banyaknya masyarakat yang terjerat kasus hukum.
Karenanya, sambung Bambang, Kejati Aceh dengan dukungan Pemerintah Aceh bertekad menyukseskan program ini ke seluruh dayah di Bumi Serambi Mekkah.
Hari ini, tak hanya Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Bank Aceh Syariah juga turut berkolaborasi menyukseskan program Jaksa Masuk Dayah yang menyampaikan materi Sosialisasi Edukasi dan Inklusi Keuangan Bank Aceh Syariah, yang disampaikan Ade Maulina, selaku staf Funding Bank Aceh Syariah Cabang Jantho.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Aceh Syariah Muhammad Syah, juga menyerahkan buku tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) secara simbolis kepada enam santri Dayah Mordern Al-Manar.
Prosesi peluncuran program ini ditandai penandatanganan kerja sama oleh Kajati Aceh Bambang Bachtiar dan Plt Kadis Pendidikan Dayah Aceh Musmulyadi, di aula Pesantren Modern Modern Al-Manar. (IA)