BANDA ACEH – Pemerintah Aceh menyerahkan bonus kepada 23 kafilah Aceh yang sukses meraih juara di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-29 tingkat nasional tahun 2022 di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Penyerahan bonus tersebut dilakukan langsung oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Pendopo Gubernur Aceh, pada Rabu pagi (9/11/2022).
Besaran jumlah bonus yang diberikan Pemerintah Aceh kepada juara berjumlah Rp 645 juta yang dibagikan kepada perseorangan Juara I Rp 65 juta, Juara II Rp 55 juta, Juara III Rp 47,5 juta.
Sedangkan untuk Harapan I Rp 20 juta, Harapan II Rp 16,5 juta, Harapan III Rp 13 juta.
Sementara tim Fahmil Quran Putri yang berhasil meraih juara Harapan III masing-masing peserta mendapat Rp 15 juta, dan tim Syarhil Quran Putra juara Harapan III mendapatkan Rp 10 juta.
Atas nama pribadi dan Pemerintah Aceh, Achmad Marzuki mengucapkan terima kasih kepada kafilah Aceh yang sudah berangkat dan membawa hasil yang baik.
“Teruslah berlatih, bersemangatlah untuk membangun Aceh. Bekal Ilmu agama yang adik-adik dapat selama ini bukan semata untuk diaplikasikan saat MTQN, namun itu harus menjadi bekal dan menambah semangat kita semua untuk membangun Aceh yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Pj Gubernur.
Pj Gubernur Aceh meminta kepada peserta untuk tidak menilai besaran bonus yang didapatkan.
“Barusan sudah diserahkan bonus untuk para pemenang, tapi jangan dilihat jumlahnya karena bonus itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan pengalaman dan ilmu yang adik-adik terima selama mengikuti MTQ Nasional,” imbuh Achmad Marzuki.
Pj Gubernur optimis, dengan tekun berlatih maka kafilah Aceh tidak semata bisa berprestasi lebih baik di masa mendatang , tetapi juga akan membentengi diri dari hal-hal negatif di lingkungan sekitar.
“Mudah-mudahan ke depan, hasilnya bisa lebih baik lagi. Insya Allah dengan ilmu yang diterima dapat membentengi anak-anak muda dari pengaruh lingkungan yang tidak baik. Dengan ilmu agama yang dimiliki, kelak adik-adik Insya Allah akan menjadi manusia-manusia yang hebat dan bisa memajukan Aceh di masa yang akan datang,” kata Achmad Marzuki.
