SIGLI — Sebanyak 174 pengungsi etnis Rohingya yang beberapa hari lalu terdampar di Gampong Ujong Pie, Laweung Kecamatan Muara Tiga kini dipindahkan ke gedung bekas Panti Asuhan Mina Raya di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Ahad (1/1/2023).
Sebelumnya, puluhan imigran tersebut terdampar di Pantai Ujong Pie pada Senin (26/12/2022) sekita pukul 17.10 WIB dan dibawa ke lokasi penampungan sementara di Gedung SMP Negeri 2 Curei.
Pemerintah Kabupaten Pidie memindahkan pengungsi Rohingya dari Kompleks SMPN 2 di Laweung Kecamatan Muara Tiga ke gedung milik Yayasan Mina Raya, Gampong Luen Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Pidie.
Pemindahan 174 imigran Rohingya yang sudah ditampung di kompleks SMP tersebut selama sepekan sejak mereka mendarat di pantai Gampong Ujong Pie, karena gedung sekolah akan digunakan kembali untuk proses belajar mengajar setelah masa libur semester berakhir.
Kepala Dinas Sosial Pidie Muslim, 174 pengungsi Rohingya dipindahkan ke bekas gedung Yayasan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, karena alasan bangunan SMPN 2 Cure, Kecamatan Muara Tiga akan segera digunakan, menyusul masuk ajaran pendidikan baru.
“Mereka kita pindahkan, itu karena SMPN 2 Cure akan kembali aktif proses belajar-mengajar tahun ajaran baru. Jika tidak salah, tanggal 3 ini siswa SMPN 2 Cure akan masuk belajar, jadi ini pengungsi ini harus segera dipindahkan ke tempat lain yaitu gedung Mina Raya di Padang Tiji,” kata Muslim.
Muslim menjelaskan, pemindahan 174 pengungsi ini dilakukan oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) bersama sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal.
Pemerintah Kabupaten Pidie sebut Muslim, hanya menyediakan tempat tinggal sementara untuk para pengungsi tersebut.
174 pengungsi Rohingya tersebut dipindah ke gedung bekas panti sosial di Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Aceh. Pemindahan dilakukan pada Ahad (1/1/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Bangunan bekas panti sosial itu aset Dinas Sosial Pidie. Fasilitas di sana lengkap. Tempat itu juga bakal dipagar dengan seng agar akses keluar masuk terpantau.
Muslim tidak tahu pasti sampai kapan pengungsi Rohingya tinggal di sana.
Rencana awal lokasi baru pengungsi itu sebuah sekolah di Blang Paseh, Kota Sigli. Tapi urung dibawa ke sana karena warga setempat menolak pengungsi tanpa kewarganegaraan itu. (IA)