INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Sejumlah penerima bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP-Kuliah) di Kota Banda Aceh mengaku mereka dipungut biaya untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Anggota Komisi X DPR RI asal Illiza Sa’aduddin Djamal mengaku namanya dicatut oknum yang memungut biaya dari penerima beasiswa dimaksud
Illiza menegaskan, dirinya tidak pernah menyuruh untuk memungut biaya apapun dari keluarga penerima beasiswa.
Menurutnya, timnya tidak pernah meminta uang dari penerima beasiswa PIP dan KIP kuliah. Dia meminta masyarakat yang didatangi oknum-oknum tersebut untuk melapor serta mencatatkan nama dan memfoto wajah pelaku.
“Saya ingin tegaskan, tidak ada pungutan biaya apapun dari program beasiswa PIP maupun KIP-Kuliah,” kata Illiza Sa’aduddin Djamal kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (1/8/2024).
Illiza mengungkapkan, ia menerima laporan dari keluarga penerima beasiswa terkait adanya oknum yang memungut biaya dengan mengatasnamakan Rumah Aspirasi Illiza beberapa waktu belakangan.
Kata Illiza, program beasiswa PIP maupun KIP-Kuliah dari Pemerintah Pusat melalui Kemendikbud Ristek Dikti telah banyak diberikan kepada masyarakat Aceh melalui aspirasinya sebagai anggota DPR RI asal Aceh.
Untuk pendataan dilakukan langsung oleh tim dari Rumah Aspirasi Illiza hingga memastikan masyarakat yang benar-benar layak menerima bisa mendapatkan bantuan pemerintah tersebut, dan hal itu bebas biaya.
“Tapi, tidak ada pungutan satu rupiah pun dari keluarga penerima beasiswa untuk Rumah Aspirasi Illiza,” tegasnya.
Dalam beberapa hari terakhir hingga 31 Juli 2024, Illiza mengaku mendapatkan laporan dari masyarakat penerima di Kota Banda Aceh bahwa ada permintaan uang sebesar Rp 2 juta per KK.
Illiza memastikan, permintaan atau pungutan uang kepada penerima beasiswa PIP tersebut bukan dari timnya, melainkan perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan Rumah Aspirasi Illiza.
“Sudah ada tiga laporan yang masuk ke kita terkait permintaan uang tersebut. Ada yang meminta sampai Rp 2 juta per KK penerima. Saya tegaskan itu bukan dari Rumah Aspirasi Illiza,” katanya.