ACEH BESAR — 184 orang pengungsi etnis Rohingya Myanmar yang menyusup ke pantai Kuala Gigieng Gampong Baro, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, ditampung di UPTD Dinsos Aceh di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya. Ini adalah rombongan kedua, setelah dua pekan lalu rombongan penyusup Rohingya juga telah ditampung di UPTD Dinsos.
“Kita telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, dan telah diberikan izin untuk penampungan sementara di UPTD Dinsos Aceh,” kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto Ahad petang (8/1).
Menurut Iswanto, pihaknya telah melapokan ke pihak atasan dalam hal ini Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, serta juga ke pihak Imigrasi Aceh menyangkut keberadaan para penyusup ilegal itu.
Selain itu juga ke pihak IOM dan UNHCR, selaku badan yang paling bertanggungjawab terhadap migran lintas negara. “Pemkab Aceh Besar hanya sebatas misi kemanusiaan dan kedaruratan,” tandas Iswanto.
Sementara secara internal, Muhammad Iswanto telah menginstruksikan Dinsos dan BPBD Aceh Besar untuk turun langsung ke lapangan, termasuk untuk membawa bantuan kemanusiaan dan kedaruratan, dan kini sedang dalam perjalanan menuju titik penampungan.
Secara khusus Pj Bupati Aceh Besar itu menyatakan rasa terima kasih kepada Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli yang telah hadir di lokasi pendaratan untuk memberikan arahan kepada personelnya.
Selain itu juga pihak prajurit TNI yang juga telah hadir di lokasi pendaratan.
Muhammad Iswanto kembali berharap agar jajaran teritorial kelautan untuk lebih mewaspadai keberadaan penyusup Rohingya itu, karena mereka adalah pendatang ilegal yang tak semestinya masuk ke wilayah RI, khususnya Aceh.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu dari tiga boat pengungsi atau migran gelap etnis Rohingya dari Myanmar yang terpantau tiga mil di perairan Pulo Rondo, Sabtu (7/1/2023) kemarin, akhirnya mendarat atau lebih tepatnya menyusup ke pantai Kuala Gigieng Gampong Baro Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Ahad (8/1/2023) sekitar pukul 14.30 WIB.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto yang ditanyai seputar info tersebut, mengakui tentang adanya penyusupan oleh migran gelap Rohingya itu. “Saya telah mendapatkan informasi dari staf di lapangan, dan telah berkoordinasi dengan lintas pemangku kepentingan,” kata Muhammad Iswanto yang didampingi Kadis Sosial Aceh Besar, Bahrul Jamil.