BANDA ACEH – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah melantik secara virtual Pengurus Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah Provinsi Aceh periode 2021-2026, Jum’at (17/9) malam.
Pengurus yang dilantik ini merupakan hasil Musyawarah Wilayah ke-9 pada bulan Agustus lalu.
Tema yang diangkat dalam pelantikan ini adalah “Al Washliyah Jaya, Virus Corona Sirna”.
Pelantikan pengurus ditandai penyerahan bendera Pataka mewakili Pengurus Besar Al Washliyah Prof Dr Syahrizal Abbas MA yang juga Ketua Dewan Penasehat Pengurus Al Washliyah Aceh.
Disamping itu juga pembacaan Pakta Integritas pengurus oleh Qamaruzzaman Haqny.
Ketua PB Al Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis SH MM didampingi Sekretaris Jenderal Amran Arifin MM MBA dalam arahannya yang diikuti lebih 100 partisipan seluruh Indonesia melalui zoom meeting mengatakan, Al Washliyah adalah organisasi besar dan didirikan ulama yang memiliki integritas tinggi.
“Oleh sebab itu jaga kebersamaan dan keberpihakan, jaga dan jalin silaturrahim dengan kader, sesepuh, pemerintah, orang tua dan pengusaha sebagai ikhtiar mewujudkan Visi dan Misi besar organisasi,” ajaknya.
Lebih lanjut Khamis mengatakan Aceh merupakan provinsi perdana yang dilantik selama dirinya menjabat sebagai Ketua PB Al Washliyah.
Ketua Al-Washliyah Aceh Dr Ridwan Nurdin MCL didampingi Sekretaris H Akhyar M. Ali M.Ag dan Bendahara Drs Muhammad Ubit, setelah dilantik mengungkapkan, dirinya bertekad membangun organisasi ini dengan semaksimal mungkin meneruskan apa yang telah dirancang oleh ketua sebelumnya, almarhum Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA.
“Ada 3 T yang akan dilakukan yaitu tertib administrasi, tertib kader dan tertib aset.”
Kepengurusan PW Al Jam’iyatul Washliyah Aceh periode 2021-2026 diisi kader terbaik dari berbagai angkatan dan profesi yang mayoritas dihuni oleh akademisi yang akan menempati majelis-majelis, di antaranya Majelis Pendidikan yang diketuai Dr Silahuddin MAg yang juga Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar.
Selain itu ada Majelis Dakwah, Majelis Sosial serta Majelis Kearifan Lokal dan Adat Istiadat yang menandai Aceh memiliki struktur berbeda dari provinsi lain. (IA)