Banda Aceh, Infoaceh.net – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh resmi melantik pengurus baru untuk periode 2025–2028 pada Ahad, 9 November 2025, bertempat di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Momen ini menjadi tonggak penting bagi komunitas medis Aceh dalam memperkuat peran organisasi profesi dokter untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan profesionalisme di wilayah tersebut.
Pelantikan turut dihadiri Ketua Umum PB IDI Dr dr Slamet Budiarto, yang mewakili Gubernur Aceh, jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, serta para pengurus IDI dari berbagai cabang kabupaten/kota se-Aceh.
Pengurus periode sebelumnya juga hadir dan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan secara simbolis.
Sejak pagi, kegiatan diawali dengan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) IDI Wilayah Aceh yang membahas arah dan rencana kerja organisasi untuk tiga tahun ke depan.
Masing-masing bidang memaparkan program prioritas hasil pra-raker, disertai diskusi dan masukan antarbidang untuk memperkuat strategi pelaksanaan.
Selain itu, turut digelar sharing session hukum kesehatan oleh Dr Iziddin Fadhil MKM AIFO-K CRP CHCM CMLE dan Prof Dr dr Taufik Suryadi SpF yang membahas isu penting seputar risiko pidana dan etika profesi dokter dalam praktik kedokteran.
Sesi siang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Provinsi Aceh, serta Hymne IDI.
Dr dr M Yasir SpAn selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan laporan kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT (Ketua IDI Wilayah Aceh periode 2022–2025), yang secara resmi menyerahkan kepemimpinan kepada Dr dr Muntadhar SpB Subsp. Ped (K).
Prosesi pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum PB IDI, disertai pembacaan Surat Keputusan, pengucapan sumpah/janji jabatan dan pengalungan kalung jabatan kepada Ketua IDI Wilayah Aceh terpilih.
Acara kemudian dilanjutkan dengan foto bersama para pejabat dan pengurus baru.
Dalam sambutannya, Dr dr Muntadhar SpB Subsp. Ped (K) menegaskan komitmennya untuk membawa IDI Wilayah Aceh menjadi organisasi yang adaptif, beretika, dan berorientasi pada pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan berkeadilan.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan organisasi profesi dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.
Ketua Umum PB IDI Dr dr Slamet Budiarto dalam arahannya menyampaikan visi dan arah kebijakan organisasi nasional, termasuk pentingnya menjaga marwah profesi dokter melalui peningkatan kompetensi, solidaritas, serta partisipasi aktif dalam sistem kesehatan nasional.
Yang mewakili Gubernur Aceh turut menyampaikan apresiasi terhadap kiprah IDI yang dinilai berperan penting dalam mendukung kebijakan kesehatan daerah. Ia berharap kolaborasi lintas sektor dapat terus diperkuat demi kesejahteraan masyarakat Aceh.
Sebagai penutup, panitia menyerahkan cinderamata, buku AD/ART dan Tata Kelola Organisasi IDI, serta kartu anggota luar biasa.
Acara diakhiri dengan sosialisasi aplikasi “IDI Satu” oleh tim BADIN PB IDI, yang bertujuan mempermudah administrasi keanggotaan dan pelayanan digital IDI.
Kegiatan kemudian ditutup dengan foto bersama seluruh peserta.



