Muzakir yang pernah menjadi petugas kloter haji beberapa tahun silam, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Nurkhalis dan istrinya itu.
Sebutnya, jamaah ini bersama istrinya, bertekad untuk berhaji dengan menabung recehan dari hari ke hari sejak tahun 2020 lalu. Ia bersama istrinya, keseharian hanya berdagang siomay.
Muzakir, mantan Kasi PHU Kankemenag Kota Banda Aceh ini, berharap, apa yang dilakukan Nurkhalis dan Maftuhah bisa menjadi inspirasi bagi warga lainnya terutama, pada generasi muda.
“Ini merupakan sejarah yang tak terlupakan dari keluarga Bapak Nurkhalis dan Ibu Maftuhah, ada calon jamaah Embarkasi Haji Aceh (BTJ) yang mendaftar haji menggunakan uang receh,” imbuhnya.
Meski harus menunggu antrian hingga 32 tahun di Aceh, Muzakir, mengharapkan agar Nurkhalis diberikan kesehatan sehingga dapat menunaikan ibadah haji nantinya. (IA)