BANDA ACEH — Wilayah perairan
Provinsi Aceh saat ini sangat rawan terjadinya upaya penyelundupan senjata api (Senpi), narkoba, sembako dan satwa dilindungi.
Demikian diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Aceh Kombes Pol Sony Sonjaya yang mewakili Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada, saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tindak Pidana Bidang Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh yang digelar di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Selasa (6/7).
Kegiatan itu juga dihadiri mewakili Pangdam Iskandar Muda, mewakili Kajati Aceh, Danlanal Simeulue, Dirpolairud Polda Aceh, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, Direktur Penanganan Pelanggaran Ditjen PSDKP dan Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan (PPSDK) serta Pejabat instansi terkait lainnya.
Dirreskrimsus pada Rakor itu sebagai narasumber menyampaikan presentasinya dengan judul “Potensi tindak pidana lainnya di bidang kelautan dan perikanan”.
Dalam presentasinya, Dirreskrimsus diantaranya menyampaikan mapping kerawanan penyelundupan di wilayah hukum perairan Polda Aceh diantaranya penyelundupan senjata api, narkoba, sembako dan satwa dilindungi.
Dirreskrimsus juga menjelaskan jalur keluar masuk penyelundupan barang di perairan Aceh.
Lebih lanjut, Dirreskrimsus memaparkan juga beberapa tindak pidana yang sering terjadi di wilayah perairan.
“Tindak pidana yang sering terjadi di wilayah perairan meliputi tindak pidana perikanan, tindak pidana konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, tindak pidana narkotika dan tindak pidana kepabeanan,” katanya.
Dirreskrimsus kemudian menyampaikan presentasinya lagi diantaranya tentang modus kejahatan, upaya penanggulangan, kegiatan kepolisian dan penegakan hukum terhadap tindak pidana di bidang kelautan dan perairan tersebut. (IA)