BANDA ACEH – Satuan Tugas Percepatan Pembangunan Aceh (Satgas PPA) kembali mengelar Haul ke–386 Sultan Iskandar Muda
Kegiatan Haul berlangsung di komplek makam Sultan Iskandar Muda, Baperis samping Pendopo Gubernur Aceh, Selasa (27/12/2022).
Turut hadir langsung Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar, Ketua DPRA Saiful Bahri, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, Anggota DPD RI asal Aceh Abdullah Puteh, Kadis Sosial Aceh Dr Yusrizal, Ustadz Zul Arafah dan para ahli waris raja Aceh.
Ketua Satgas PPA Mustafa Abdullah mengatakan kegiatan itu merupakan agenda rutin dari Satgas PPA untuk mengenang jasa–jasa Sultan Iskandar Muda yang di masa kepemimpinannya telah membuat Kesultanan Aceh Darussalam berjaya pada saat itu.
”Haul Sultan Iskandar Muda dilaksanakan pada setiap 27 Desember. Hari wafatnya diperingati untuk mengingat bahwa Aceh di masa lalu pernah memiliki raja atau sultan yang arif dan bijaksana,” kata Ketua Satgas PPA Mustafa Abdullah.
Sultan Iskandar Muda memimpin Kesultanan Aceh sejak 1607 hingga 1636 Masehi. Di masa Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai kejayaan sebagai kerajaan besar dan berdaulat.
Selain itu, Haul diperingati guna mengenang keteladanan Sultan Iskandar Muda. Keteladanan tersebut hendaknya bisa menjadi contoh bagi pemimpin saat ini dalam membangun Tanah Rencong.
Sementara ketua panitia Haul ke-386 Sultan Iskandar Muda, Iskandar menjelaskan ada sejumlah agenda Haul Sultan Iskandar Muda tahun ini, di antaranya ziarah ke makam Sultan Iskandar Muda yang berlokasi di sebelah Museum Aceh.
Lalu ada Zikir dan Doa, pemutaran film dokumenter sejarah Sultan Iskandar muda, tausiah dan pemaparan sejarah Sultan Iskandar Muda, penampilan Shalawat Rapa’i Sufi, santunan anak yatim dan khanduri atau makan bersama.
Sementara Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq mengajak semua pihak untuk mengadopsi semangat dan kegigihan Sultan Iskandar Muda dalam membangun peradaban yang tinggi dan mulia bagi masyarakat Aceh.
“Mari kita bersama mencontoh formulasi yang sudah dibuat Sultan Iskandar Muda pada era Kerajaan Aceh Darussalam, dengan bertumpu pada agama, adat, dan budaya dalam membangun Aceh di masa depan,” kata Bakri Siddiq.