BANDA ACEH – Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA mengaku kesal dan geram dengan sikap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Mawardi.
Pasalnya, anak buah Nova Iriansyah itu disinyalir ogah menemui para keuchik yang jauh-jauh datang dari Serbajadi, Aceh Timur, untuk mempertanyakan kejelasan pembangunan Jalan Multiyears Peureulak- Peunaron-Lokop Serbajadi hingga perbatasan Aceh Timur-Gayo Lues.
Hal ini disampaikan Syech Fadhil dalam pertemuan dengan para Keuchik Serbajadi Aceh Timur, di kediamannya, Rukoh, Banda Aceh, Selasa (24/8) malam.
“Kita datang untuk mempertanyakan kejelasan pembangunan jalam yang masuk dalam program multiyears. Ini aspirasi warga di sana. Karena hingga akhir Agustus, jalan tersebut, terutama yang masuk dalam segmen 1 dan 3, belum juga dibangun,” kata Sahbirin Amin, selaku ketua Forum Keuchik Serbajadi, Aceh Timur.
“Namun berjam-jam kita tunggu, Pak Kadis tidak mau bertemu. Malah meninggalkan ruangan tanpa memberitahu,” ujar dia lagi.
“Kami datang ke dinas PUPR untuk meminta kejelasan. Siapapun kontraktornya gak masalah, yang penting jalannya dibangun. Tapi jauh-jauh ke sini, untuk bertemu sama Kadis saja tidak bisa,” kata Sahbirin lagi.
Pihaknya, kata Sahbirin, akan pulang ke kampung-kampung masing-masing.
“Nanti kita turun dalam jumlah yang lebih banyak. Kepentingan kami cuma satu, jalan dibangun. Kami ingin daerah kami merdeka, terutama dalam akses transportasi,” katanya.
Sementara itu, terkait laporan tadi, Syech Fadhil mengaku geram.
“Harusnya ditemuilah, pelayan rakyat kok begitu? Para keuchik ini jauh-jauh datang dari daerah, tapi malah ditinggalkan. Terlalu arogan,” kata Syech Fadhil.
“Jabatan itu amanah dan titipan Allah SWT. Harusnya, selama memegang amanah, dijalankan dengan baik. Memuliakan tamu itu sudah keharusan. Apalagi para keuchik datang dengan mambawa aspirasi dari ribuan warga di pedalaman Aceh, terutama Serbajadi. Mereka bukan mau neror atau minta proyek,” kata Syech Fadhil.
Syech Fadhil juga berharap pembangunan jalan Peunaron Aceh Timur hingga ke perbatasan Gayo Lues dimulai segera dalam tahun ini.
“Ada banyak warga dia kabupaten Gayo Lues dan Aceh Timur khususnya yang menaruh harapan pada pembangunan ini. Idealnya, jalur Peureulak-Blangkejeren harus sekelas Bireuen-Takengon,” kata Syech Fadhil.
“Kita tunggu klarifikasi dan penjelasan dari Kadis/pemerintah Aceh. Dari dulu hingga kini, kita bersama kekuatan yg lain akan terus mengadvokasi pembangunan jalan ini,” ujarnya. (IA)