Sigli — Pemerintah Kabupaten Pidie menggelar aksi serentak untuk membasmi, mencegah dan mengusir hama tanaman yang akhir-akhir ini kerap menyerang lahan pertanian dan perkebunan rakyat.
Aksi tersebut dilakukan secara serentak di 23 kecamatan di seluruh Kabupaten Pidie, mulai pada Jum’at (12/02/2021).
Upaya pemberantasan preventif dengan teknik pengasapan ini dikombinasikan dengan menaburkan pupuk alami, selanjutnya dilakukan pembakaran secara bersamaan dengan sampah-sampah non plastik.
Bupati Pidie Roni Ahmad atau yang akrab disapa Abusyik menjelaskan, aksi dan metode pengasapan ini berlangsung secara serentak di 23 kecamatan. Untuk setiap kecamatan masing-masing tersebar pada 3 titik pengasapan.
“Teknik pengasapan yang kita gelar secara serentak ini adalah langkah cepat untuk memutus mata rantai atau mencegah penularan hama penyakit yang kerap menyerang tanaman masyarakat,” ungkap Abusyik.
Dengan aksi ini, Bupati berpesan kepada seluruh rakyat Pidie agar tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Gerakan pengasapan serentak sekaligus gotong-royong pembersihan lingkungan ini di pimpin oleh Camat dengan melibatkan para petani dan jajaran Muspika setempat.
Untuk meningkatkan taraf hidup para petani, Pemerintah Kabupaten Pidie selama ini menitikberatkan pada program-program yang membangun produktivitas hasil pertanian dan perkebunan dengan pemakaian pupuk alami.
Bupati pun sering turun langsung ke tengah-tengah masyarakat guna mensosialisasikan pertanian sehat dengan metode penyemprotan dan penggunaan pupuk alami pada tanaman (bebas bahan kimia).
“Saya menginginkan warga saya membudayakan hidup sehat, dimulai dengan pola tanam sehat yang tidak menggunakan bahan kimia seperti pestisida dan insektisida,” kata Abusyik.
Abusyik menyebutkan, tanaman yang sehat akan menghasilkan produk yang sehat, yang akan berdampak pada kesehatan masyarakat.
Bupati juga menegaskan Pemkab Pidie senantiasa memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat, utamanya penanganan penyakit (wabah) yang berpotensi menular atau menyebar di tengah-tengah masyarakat.
Bumi Sedang Sakit
Menurut Abusyik, Indonesia adalah salah satu negeri dengan keragaman hayati tertinggi di dunia, baik di darat, di laut, hutan maupun gunungnya. Indonesia juga memiliki ekosistem atau jenis flora (tanaman) dan fauna (hewan) yang sangat beragam.
Namun kini makin terancam karena akibat paradigma ekonomi yang keliru.
“Mungkin ada yang salah dalam pengelolaannya, padahal potensi dan sumber daya alam yang kita miliki merupakan sumber ekonomi yang paling dahsyat. Dia adalah sumber pangan dan sumber obat-obatan yang dibutuhkan oleh penduduk di planet bumi ini,” ungkap Abusyik.
Pada kenyataannya, sambung mantan kombatan GAM ini, manfaat dari potensi hutan, laut dan gunung tidaklah sekadar aspek ekonomi semata, melainkan juga manfaat ekologis yaitu menyimpan dan mengatur siklus air, melindungi tanah, serta menghasilkan oksigen. Fungsi akan kelestarian alam tentunya tidak bisa dinilai dengan rupiah.
“Bumi adalah rumah besar kita dan di usianya yang semakin renta ini harus tetap sehat. Nah kalau bumi menderita, panas, atau menggigil, maka pasti dan pasti akan berimbas pada kita penghuninya,” ujar Abusyik, memberikan tamsilan.
Hal ini juga menjadi pengingat bahwa sejatinya bumi perlu sehat melalui aksi nyata yaitu merawat alam (lingkungan hidup) dengan baik dan berkelanjutan.
“Bumi adalah sahabat kita sekaligus juga sebagai pemberi manfaat yang seharusnya dicintai dan dilindungi sebagaimana kita mencintai diri sendiri dan orang lain,” sebut Abusyik.
Tidak bisa disangkal, bumi yang kita diami saat ini sebagai sebuah planet yang sedang sakit parah. Tidak saja karena semakin membengkaknya populasi penduduk di atasnya, tetapi juga karena nafsu dan keserakahan makhluk di dalam bumi yang terus menggerogoti kesehatan planet ini.
“Karena itu, marilah kita rawat bumi dan menjaga keseimbangan ciptaan Tuhan, mari bersama menyembuhkan bumi yang sedang sakit ini. Dan sekaligus memberikan kesehatan dan kehidupan bagi ummat manusia,” pungkas Bupati Roni Ahmad. (IA)
