Tak hanya sebatas itu, lanjut Mahmud Padang, Pj Wali Kota Bakri Siddiq juga mulai berangan-angan melempar wacana penuntasan pembangunan jembatan Pango yang sempat dibangun oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah, padahal sisi yang belum dibangun tersebut masuk di kawasan daerah kekuasaan Aceh Besar, bukan Banda Aceh, dan semestinya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, ditambah lagi anggaran yang dibutuhkan mencapai puluhan miliar rupiah, belum lagi persoalan lahan yang dulunya membuat pembangunan itu terhenti.
“Sungguh Bakri Sidiq di tengah kegagalannya malah justru hanya bisa melempar wacana halusinasi, yang bahkan melebihi tupoksinya. Jangankan seorang Pj Wali Kota yang bahkan Pj Gubernur pun tak pernah menjanjikan hal yang sedemikian rupa, apakah Bakri Siddiq tidak sadar bahwa yang dimandatkan kepadanya hanyalah jabatan Pj Wali Kota? Sungguh Bakri Siddiq terus hanyut dan terbuai dengan khayalannya lalu mencoba melempar wacana ilusi itu kepada masyarakat sementara tidak fokus dengan persoalan yang kini dihadapi oleh masyarakat,” sebut Mahmud Padang.
Berdasarkan hasil pengamatan DPD Alamp Aksi Kota Banda Aceh, kondisi memilukan yang dihadapi masyarakat Banda Aceh di bawah kepemimpinan Bakri Siddiq di antaranya inflasi Banda Aceh semakin memprihatinkan bahkan sudah melebihi angka 5% dan telah melewati hal yang telah ditetapkan presiden.
Berdasarkan data resmi BPS, inflasi di Bansa Aceh pada september 2022 kembali meningkat 0,78% sehingga tingkat inflasi (Januari-September) telah mencapai 5,73 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun(September 2022 terhadap Agustus 2021) sudah mencapai 7,85 %. Tingginya inflasi ini membuat masyarakat kecil Banda Aceh semakin menjerit dan kesusahan, sementara yang telah dilakukan pemko hanyalah sebatas rapat dan sekali pasar murah sebagai simbolis belaka.
“Sungguh Bakri Siddiq telah abai dengan amanah mendagri dan peringatan presiden RI untuk fokus menekan laju inflasi,” terang Mahmud Padang.
Selanjutnya, tambah Ketua DPD Alamp Aksi Kota Banda Aceh, pelanggaran syariat Islam di masa kepemimpinan Bakri Siddiq mulai menjamur, namun upaya yang dilakukan tak lebih dari sebatas imbauan, imbauan dan imbauan.