TAPAKTUAN — Kebutuhan protein hewani berupa daging ikan sangat banyak diminati sebagian besar masyarakat khususnya di Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan.
Tidak hanya mengonsumsi ikan sebagai lauk harian, karena letak geografis daerah yang berdekatan dengan laut, masyarakat Desa Lhok Rukam memilih menjadi nelayan sebagai mata pencaharian sehari-hari.
Banyaknya permintaan ikan segar dalam jumlah besar oleh penjual dan masyarakat sekitar menjadikan para nelayan semakin semangat untuk melaut.
Namun dengan meningkatnya hasil tangkapan, kualitas dan kerugian juga menjadi keluhan dari para nelayan dikarenakan kurangnya produksi es batu untuk menjaga ikan baik pada saat mereka melaut maupun pada saat menyimpan hasil tangkapan.
Untuk mengurangi risiko kerugian akibat rusaknya kualitas ikan, para nelayan harus rela menghabiskan waktu untuk mencari persediaan es batu dari luar desa baik sebelum maupun setelah mereka pulang dari kegiatan melaut.
Ketua kelompok nelayan Kimo Lhok Rukam Ari Mukti mengatakan, selama ini proses mendapatkan es batu dalam jumlah banyak dari luar desa menjadikan aktivitas nelayan terhambat.
“Selain telat pergi melaut, mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk mengisi bahan bakar kendaraan untuk mencari es batu,” ujar Ari.
Untuk itu, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh melalui program PLN Peduli sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), menyerahkan bantuan berupa freezer kepada kelompok nelayan Kimo Lhok Rukam.
Dalam kesempatan tersebut, Manajer UP3 Subulussalam Eka Rahma Daniati yang diwakili Manajer Bagian KSA PLN Fahri menyerahkan bantuan 2 Unit Freezer, 2 Unit Lemari Es dan Penyambungan listrik gratis kepada kelompok nelayan Kimo Lhok Rukam.
Fahri menyampaikan, selain sebagai bentuk dukungan kepada pelaku usaha, batuan tersebut juga merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PLN kepada masyarakat.
“Semoga kelompok nelayan Kimo Lhok Rukam benar-benar memanfaatkan semaksimal mungkin bantuan ini untuk meningkatkan perekonomian desa, tidak hanya untuk menjaga kualitas tangkapan nelayan namun juga dapat dimanfaatkan untuk pelaku usaha lain,” ujarnya.
