BANDA ACEH — Kasus dugaan perusakan alat kerja berupa Handphone milik wartawan Harian Serambi Indonesia Indra Wijaya oleh salah satu personel polisi saat meliput aksi demo tolak kenaikan harga BBM oleh mahasiswa UIN Ar-Raniry yang ricuh di depan DPRA, Rabu lalu (7/9/2022) berakhir damai.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto mengatakan, kasus tersebut terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan karena di tengah keributan massa yang melakukan aksi di depan DPRA.
“Tidak ada keinginan personel kami melakukan hal yang merusak barang milik wartawan, tidak ada maksud dan tujuan tertentu. Beberapa waktu lalu rekan-rekan media sudah melihat bukti yang telah dipaparkan oleh Kasat Reskrim,” kata Kapolresta Kombes Pol Joko Krisdiyanto, Selasa (13/9/2022).
Hal itu disampaikan Kapolresta saat melakukan pertemuan dengan perwakilan AJI Banda Aceh, PWI Aceh, perwakilan Serambi Indonesia, dan turut didampingi Kasat Reskrim Kompol M Ryan Citra Yudha dan Kasat Intelkam Kompol Suryo Sumantri Darmoyo di Mapolresta Banda Aceh.
Kasus ini sebelumnya Kamis (8/9/2022), sudah dimediasi oleh Kasat Reskrim Kompol M Ryan Citra Yudha bersama sejumlah jurnalis dan pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh di salah satu warung kopi di Banda Aceh.
Hasil mediasinya, personel polisi tersebut mengakui sempat bersinggungan dengan wartawan Harian Serambi Indonesia Indra Wijaya hingga menyebabkan HP-nya jatuh dan pecah layar LCD.
Mediasi yang berlangsung santai tersebut juga memperlihatkan dan mengumpulkan sejumlah bukti foto hingga rekaman CCTV saat kejadian itu berlangsung.
Akhirnya, dalam mediasi tersebut didapatkan satu kesepahaman bahwa peristiwa itu terjadi tanpa kesengajaan, karena sedang dalam situasi rusuh. Kedua pihak sepakat berdamai, dan ditutup dengan pertemuan bersama Kapolresta Banda Aceh.
Meski tanpa unsur kesengajaan, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto meminta maaf atas peristiwa yang mengakibatkan terjatuhnya HP jurnalis Serambi Indonesia tersebut.
“Saya mohon maaf atas kejadian yang tidak diinginkan saat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu yang menyebabkan terjatuhnya HP milik wartawan Serambi Indonesia,” ujarnya.