Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Pugar Makam Sultan Terakhir Aceh dan Keluarganya, Pemprov DKI Jakarta Kucurkan Rp 2,1 Miliar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pemugaran komplek makam Sultan terakhir Kerajaan Aceh Darussalam, Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah di TPU Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (13/12)

JAKARTA — Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pemugaran komplek makam Sultan terakhir Kerajaan Aceh Darussalam, Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah di TPU Utan Kayu, Jakarta Timur, pada Senin (13/12) pagi. Pemugaran dilakukan dalam rangka menghormati dan menghargai jasa pahlawan nasional.

Peresmian pemugaran dilakukan secara simbolis dengan penandatanganan prasasti kompleks makam sultan Aceh yang wafat pada 6 Februari 1939 silam.

Pemugaran tersebut merupakan bentuk penghormatan yang kesekian kalinya dilakukan Pemprov DKI terhadap jasa pahlawan nasional dari bumi serambi Mekah.

Sebelumnya salah satu jalan di Jakarta juga telah diresmikan namanya sebagai Jalan Laksamana Malahayati di Jakarta Timur.

Gubernur Anies Baswedan mengatakan pemugaran tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada seorang pahlawan yang memilih berjuang untuk bersama rakyat mengusir kolonialisme.

“Perjuangan itu memiliki ongkos yang amat mahal karena dia melepaskan semua yang menjadi kenyamanannya (kehidupan di Istana). Seorang yang dilahirkan di keluarga kesultanan dan memilih berjuang bersama rakyat. Itu adalah masa di mana kemerdekaan belum terlihat di depan mata. Itu adalah masa di mana orang memilih (berjuang) berdasarkan nilai yang diyakini sebagai kebenaran,” ujar Gubernur Anies.

Gubernur Anies juga menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat Aceh, khususnya keluarga besar keturunan dari Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah, karena Jakarta dipilih menjadi tempat peristirahatan terakhir sultan Aceh tersebut.

“Karena itu Jakarta ingin menyampaikan rasa hormat, dengan memberikan pemugaran atas makam yang selama ini tidak banyak dikenal, sebagai makam seorang tokoh amat penting dalam perjalanan melawan penjajahan. Pemugaran ini menjadi pengingat kita bersama bahwa di Jakarta berkumpul begitu banyak pejuang, dan kita harus selalu menghormati, dan menghargai perjuangan mereka,” tambah Gubernur Anies.

Sementara perwakilan keluarga Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah, Teungku Dian Anggraini mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta karena telah memberikan penghargaan tertinggi, dengan melakukan pemugaran makam.

Pemugaran telah dilakukan sejak 27 September hingga 28 November 2021 oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta dan menghabiskan dana Rp 2,1 miliar

“Pemugaran ini bernilai peradaban apabila dilakukan oleh orang yang berintegritas pada nilai-nilai leluhur. Atas dasar inilah kami memberikan sebuah rencong (Siwah) sebagai simbol senjata Kesultanan kepada Bapak Anies. Karena simbol dari kearifan Siwah adalah perangkat Sultan yang merawat peradaban dengan komitmen yang kuat. Sekali lagi terima kasih Bapak Anies telah memberikan penghargaan tertinggi kepada keluarga besar Sultan,” pungkas Teungku Dian Anggraini.

Perlu diketahui, Area makam Sultan Aceh pada TPU Utan kayu terdiri dari dua area makam:

1). Area makam 1 dengan luas 16 m2 terdiri dari 4 makam:

a. Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat Zillullah filalam bin Tuanku Cut Zainal Abidin,

b. Tengku Putih binti Tuanku Zainal Abidin,

c. Tuanku Mahmud bin Tuanku Abdul Madjid,

d. Teuku Chiek Ali Basyah.

2). Area makam 2 dengan luas 6 m2, terdiri dari 3 makam:

a. Tuan Putri Gambar Gading binti Tuanku Pangeran Abdoel Madjid Atjeh,

b. Tuanku Pangeran Hoesin Atjeh bin Tuanku Pangeran Abbas,

c. Habib Ahmad bin Hoesin Alaydroes Atjeh.

Perwakilan keluarga Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah, Teungku Dian Anggraeni mengaku sangat bahagia dengan pemugaran makam leluhur oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Pemugaran ini kami sangat antusias sekali ya karena selama ini makam kakek kami, makam Sultan tidak terlihat oleh khalayak umum,” ujarnya.

Dian berharap pemugaran makam leluhur Aceh itu juga dapat dijadikan bahan pembelajaran sejarah bagi generasi muda. Dia juga berharap ke depan Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah dapat diangkat sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia.

“Mudah-mudahan bisa jadi pembelajaran untuk anak-anak kita bahwa ada pejuang yang namanya tidak tercatat sebagai pahlawan nasional,” tutur Dian.

Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah sebagaimana dilansir dari Antara, lahir pada 1871. Dia menggantikan Sultan Muhammad Alaidin Daudsyah dan diangkat sebagai sultan Aceh di Masjid Indrapuri pada 1878.

Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah semasa berkuasa sangat menentang Belanda yang saat itu telah menguasai wilayah Kutaraja. Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah bahkan merobek draf damai karena tidak mengakui kekuasaan Belanda.

Akhirnya, Belanda mengasingkan Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah pada 1907. Dia meninggal sebagai tawanan Belanda di Batavia (Jakarta) pada 6 Februari 1939 dan dimakamkan di Rawamangun. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Wihadi Wijanto, mendorong kolaborasi antara Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Bojonegoro dalam mengedukasi masyarakat terkait perpajakan dan kepabeanan
wacana duet "ATOM" (Anies-Tom) untuk Pilpres 2029 setelah Tom Lembong mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto, Kamis (7/8/2025).
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hindun Anisah, mengapresiasi langkah tegas Satgas Pangan Polri yang telah menetapkan enam tersangka dalam kasus beras oplosan.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio atau Hensat, menjelaskan strategi politik PDIP yang memposisikan diri sebagai penyeimbang di luar pemerintahan untuk mengamankan suara pada Pemilu 2029, Kamis (7/8/2025).
Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sangat siap memberikan klarifikasi tentang kuota haji yang ditengarai menimbulkan korupsi ke penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Polresta Banda Aceh membagikan dan memasang bendera Merah Putih kepada pengguna jalan, Rabu (6/8). (Foto: Ist)
Bupati Pati Sudewo Naikkan PBB-P2 hingga 250 Persen: Keputusan Saya Sudah Bulat!
Rakernas XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (5/8/2025).
Kalau Ada Perintah Tolong Disampaikan
Tim Gabungan Ditresnarkoba Polda Aceh, Polres Gayo Lues, dan Kompi 4 Batalyon C Pelopor memusnahkan empat titik ladang ganja dengan luas 25 hektar di Pegunungan Pantan Dedep, TNGL), Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues, Rabu (5/8). (Foto: For Infoaceh.net)
Mantan Dirut PT Hutama Karya Bintang Perbowo dan mantan Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi M Rizal Sutjipto saat digiring petugas usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan lahan proyek Tol Trans Sumatera oleh KPK, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Guru besar UIN Ar-Raniry yang akan dikukuhkan pada Kamis (07/08/2025). (Foto: Humas Ar-Raniry)
wakil tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Geng Shuang

China Tegas Tolak Rencana Israel Kuasai Gaza

Luar Negeri
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah memimpin parade budaya delegasi Banda Aceh dalam ajang JKPI XI di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu malam, 6 Agustus 2025. (Foto: Pemko Banda Aceh)
Wagub Aceh Fadhlullah mengukuhkan jajaran Pengurus Aceh Australian Alumni (AAA) untuk periode 2025–2028 pada Rabu malam, 6 Agustus 2025. (Foto: Ist)
Jenazah Prada Lucky Namo, prajurit muda Yonif TP 834/WM, didampingi kedua orang tua di RSUD Aeramo, NTT, usai diduga menjadi korban penganiayaan sesama anggota. (Foto: Dok. Keluarga)
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengaku sudah berdamai bahkan melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla terkait kasus pencemaran baik yang membuatnya divonis selama 1,5 tahun penjara.
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah menuliskan petuah adat Aceh "Hudep lam Meupakat, Adat lam Agama" di Rakernas JKPI.
Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana didampingi Kasat Reskrim AKP Dedy Miswar memperlihatkan barang bukti pengungkapan kasus pengoplosan beras, Rabu (6/8). (Foto: Ist)
BRIN mengirimkan tim penelitinya ke Aceh untuk melakukan eksplorasi terhadap cap kertas (watermark) pada manuskrip-manuskrip kuno. Penelitian berlangsung selama hampir tiga pekan, sejak 4 - 21 Agustus 2025.
Tutup