Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Umum

Relasi Masa Lalu Aceh-Turki Memperkuat Kerja Sama Indonesia-Turki Masa Kini

Last updated: Jumat, 11 Desember 2020 11:15 WIB
By Redaksi
Share
3 Min Read
Gubernur Nova Iriansyah mengisi webinar Revitalisasi Hubungan Indonesia-Turki dalam rangka peringatan 70 Tahun hubungan diplomatik, dari Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Kamis (10/12)
SHARE

Banda Aceh — Hubungan erat antara Aceh dan Turki di masa lampau dapat menjadi modal di masa kini untuk mendorong hubungan kerja sama yang lebih kuat dan saling menguntungkan antara Republik Indonesia dan Turki.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat mengisi webinar Revitalisasi Hubungan Indonesia-Turki dalam rangka peringatan 70 Tahun hubungan diplomatik, dari Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Kamis (10/12).

Webinar tersebut digelar Direktorat Jenderal Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

- Advertisement -

“Potensi yang kita miliki terutama potensi yang ada di Provinsi Aceh dapat menjadi peluang dalam rangka penguatan hubungan perdagangan, investasi, pendidikan, pariwisata serta sosial budaya dengan Pemerintah Turki,” kata Nova.

Dalam kesempatan tersebut, Nova juga menceritakan bagaimana hubungan erat antara Kerajaan Aceh Darussalam dengan Kesultanan Turkin Usmani sejak era Sultan Ali Mughayat Syah.

- Advertisement -

“Kalau kita mengkaji secara historis, jauh sebelum pembentukan hubungan diplomatik antara Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Turki pada tahun 1950, kedua bangsa ini telah menjalin hubungan politik dan perdagangan,” ujar Nova.

Tak Mau Menyerah, Lisa Mariana Tetap akan Tes DNA Ulang di Singapura
Ketua DPRK: Banda Aceh Juara Umum MTQ ke-36 Buah Kerja Keras dan Kesabaran
Pemerintah Aceh Bantu Modal Usaha Warga Aceh Timur di Jakarta
ASN Pemerintah Aceh Belum Terima Gaji Januari, Ini Penjelasan Kepala BPKA

Nova menjelaskan, dalam rangka memperluas kekuasaan dan meningkatkan perekonomiannya serta mengusir penjajah Portugis yang ada di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan rempah-rempah Internasional, maka pada tahun 1.547 M Kesultanan Aceh Darussalam meminta bantuan kepada Kesultanan Turki Utsmani di era Sultan Suleiman I.

“Pada masa tersebut, utusan dari Aceh mendatangi Istanbul untuk meminta bantuan militer berupa armada laut serta meriam untuk menghadapi Portugis. Permohonan ini dikabulkan oleh Sultan Suleiman I yang merasa bertanggungjawab melindungi kapal-kapal muslim dari serangan Portugis,” urai Nova.

Perjalanan heroik pertama dari utusan Kerajaan Aceh Darussalam itu, tambah Nova, dicatat dalam kisah yang sangat menarik yaitu Kisah Meriam Lada Sicupak.

- Advertisement -

Cerita tersebut, merupakan sebagian dari penggalan sejarah yang disampaikan Nova. Ia berharap sejarah tersebut dapat menjadi pendorong dalam memperkuat hubungan kerja sama antara Turki dengan Indonesia, khususnya dengan Aceh.

Sementara Dirjen Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Ngurah Swajaya, mengatakan, revitalisasi hubungan Indonesia-Turki perlu dilaksanakan untuk meninjau kembali kerja sama bilateral dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada dengan optimal. Upaya revitaslisasi dimaksud untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan kedua negara.

Ngurah menilai, penting sekali melibatkan Aceh dalam membahas revitalisasi hubungan Indonesia-Turki. Menurutnya, Aceh memiliki beberapa aspek pertumbangan yang dapat memperkuat hubungan tersebut.

“Pertama, Aceh memiliki hubungan sejarah yang baik dengan Turki, ini sangatlah berharga,” kata Ngurah.

Selain aspek sejarah, menurut Ngurah, Aceh juga dapat mewakili unsur daerah lainnya di Indonesia. Sebab Aceh memiliki berbagai potensi yang belum dioptimalkan, seperti potensi perekonomian.

“Saya yakin Indonesia-Turki dapat menjadi pasangan ideal untuk kerja sama pembangunan berkelanjutan dan saling menguntungkan,” pungkas Ngurah Swajaya. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article Aset Perbankan Aceh Meningkat 12 Persen Menjadi Rp 68,5 Triliun
Next Article Dukung Penerapan Qanun LKS, OJK Aceh Ungkap Sejumlah Tantangan

You May also Like

Noel, Luka Moral Reformasi dan Jebakan Rubinstein Kekuasaan
Umum

Noel, Luka Moral Reformasi dan Jebakan Rubinstein Kekuasaan

Sabtu, 23 Agustus 2025
Bikin Gaduh, Tito Karnavian Layak Dipecat Prabowo
Umum

Pakar: Kepmendagri Tito Bisa Bangkitkan Semangat Separatisme di Aceh

Kamis, 12 Juni 2025
Umum

Brimob dan Diskopukmdag Vaksinasi Pedagang dan Pengunjung Pasar Al Mahirah

Jumat, 1 Oktober 2021
Massa membakar mobil polisi dan menjebol kantor Pemkab Pati saat demo menuntut Bupati Sudewo mundur, Rabu (13/8/2025).
Umum

Demo di Pati Memanas, Mobil Polisi Dibakar dan Kantor Pemkab Dijebol Massa

Rabu, 13 Agustus 2025
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?