Reuni Alumni UGM Jokowi Dituding Settingan, Netizen: Kenapa Pakai ID Card?
Infoaceh.net – Presiden Joko Widodo tiba-tiba muncul di acara reuni “Spirit 80” Fakultas Kehutanan UGM yang berlangsung hangat dan penuh tawa.
Namun momen nostalgia yang dibagikan langsung lewat akun Instagram pribadinya, Sabtu, 26 Juli 2025, justru memicu pertanyaan publik dan memperkuat spekulasi terkait isu dugaan ijazah palsu yang kian santer menghantamnya.
“Saya sangat senang bisa hadir bersama Ibu Iriana dalam Reuni ke-45 Spirit 80 Fakultas Kehutanan UGM,” tulis Jokowi. Ia mengunggah foto bersama kawan-kawan seangkatannya sambil mengenang masa-masa kuliah.
Menurut Presiden, reuni ini bukan hanya ajang silaturahmi, melainkan bentuk komitmen semangat kolaborasi antarsesama alumni.
Namun publik menyoroti banyak kejanggalan dari acara reuni tersebut. Mulai dari ketidakhadiran Jokowi mengenakan almamater UGM seperti peserta lain, penggunaan ID card seperti seminar, hingga munculnya sosok tak asing yang bukan alumni namun tiba-tiba ikut berfoto di barisan alumni.
“Baru kali ini lihat reuni pakai ID card nama-nama sendiri. Logikanya, masa lupa teman satu angkatan yang kuliah bareng lima tahun?” tulis seorang warganet di kolom komentar.
Kejanggalan juga mencuat soal seragam almamater. Hampir seluruh peserta mengenakan jaket hijau khas UGM, kecuali Jokowi. “Kalau beneran reuni, kenapa nggak pakai seragam? Aneh,” celetuk netizen lainnya.
Tak kalah menarik perhatian adalah kemunculan sosok pria misterius yang selama ini dikenal sebagai wartawan dadakan di sekitar rumah Jokowi. Pria bertopi tersebut diduga bukan alumni UGM, namun tiba-tiba berada dalam rombongan foto reuni.
Akun Instagram @kelakarpolitik mengungkap pria itu bernama Bambang, yang selama ini kerap terlihat menjadi “wartawan” khusus di Istana.
“Apa karena kehabisan stok figuran, jadi yang biasa nangkring pun dibawa masuk?” sindir akun itu dalam unggahannya.
Warganet lainnya pun membuat daftar kejanggalan yang semakin menambah ketidakpercayaan publik: dari absennya jejak grup WA alumni Jokowi, tidak adanya penyebutan nama dosen favorit selain satu nama, hingga keterkaitan antara KKN, proposal, skripsi, dan ijazah yang tidak pernah diperlihatkan oleh Presiden.
“STNK motor chopper aja dipamerin, masa ijazah nggak bisa ditunjukin? Aneh banget,” tulis seorang netizen yang viral di X.
Kritik-kritik ini menguatkan dugaan bahwa acara reuni tersebut disusun sebagai strategi komunikasi untuk menutupi derasnya tudingan ijazah palsu yang kembali menyeruak ke publik. Isu ini sebelumnya mencuat seiring pernyataan Roy Suryo dan beberapa pihak yang meragukan keabsahan gelar sarjana Presiden dari UGM.
Meski Jokowi telah beberapa kali membantah dengan menyebut dirinya benar-benar kuliah dan lulus di UGM, namun ketidakterbukaan akan dokumen otentik dan minimnya pengakuan publik dari rekan sejawat maupun dosen menambah kecurigaan.
Kini, yang ramai dibicarakan bukan lagi hanya soal ijazah, melainkan metode pengalihan isu yang dinilai publik terlalu dipaksakan dan miskin kreativitas. Jika benar ini adalah bagian dari skenario, maka publik menilai ‘sinetron’ tersebut gagal menghidupkan naskah.
“Kalau ini panggung drama, maka aktor figuran dan plotnya terlalu kentara,” tulis warganet lainnya yang menuai ribuan tanda suka.
Sampai berita ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari pihak UGM maupun panitia reuni. Namun satu hal yang jelas, narasi keraguan terhadap latar belakang akademik Jokowi kembali hidup—dan kini diperkuat oleh ironi dari panggung reuni yang justru menimbulkan banyak pertanyaan.