BANDA ACEH — Rifki Ismail SAg terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-10 setelah didukung oleh mayoritas peserta dari Organisasi Lokal (Orkal).
Mubes ke-10 IPAU berlangsung di Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Aceh (Yakesma) di daerah Lambatueng, Kajhu, Aceh Besar, Ahad, 11 September 2022, yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah.
Ketua Umum IPAU terpilih Rifki Ismail dalam pidato pertamanya mengatakan, musuh terbesar pemuda adalah rasa ketakutan saat ingin terampil, merasa belum pantas dan anggapan ada yang lebih pantas.
“Seharusnya yakinlah perubahan adalah tantangan bukan ancaman. Maka keyakinan pertama yang harus kita bangun adalah kemampuan yang hebat diawali keinginan yang kuat. Sedangkan kepercayaan diri itu akan hadir dalam prosesnya,” ujar Rifki.
Rifki mengatakan, dirinya bersama pengurus ke depan akan hadir melanjutkan kiprah dan amanah pengabdian para senior dan pendahulu pengurus IPAU periode sebelumnya dan siap melakukan aksi perubahan dan kreativitas sesuai perkembangan zaman dan transformasi digital yang ada.
“Terima kasih atas kepercayaan para ketua Orkal, amanah ini mari kita rawat bersama. Visi dan misi boleh saya yang sampaikan. Tapi untuk menjalankannya perlu peran penting kita bersama,” katanya.
Ke depan, kata Rifki, hal pertama yang akan dilakukan adalah segera menyusun struktur kepengurusan, bersilaturahmi dengan para tokoh, dan mengandekan acara pelantikan.
“IPAU meusaboh, geutanyoe tameujroh. Nyan keuh punca pase, jeut tabangun bersama menyongsong rumah besar warga Aceh Utara di Banda Aceh, terus berinovasi dalam karya, meusaboh dan meuadab,” katanya.
Sebelumnya Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah dalam pembukaan Mubes X mengatakan, IPAU sangat berjasa dalam membina kebersamaan para perantau asal Aceh Utara di Banda Aceh dan Aceh Besar, terutama di kalangan mahasiswa.
“Seingat saya, banyak mantan pengurus IPAU kini telah memegang jabatan penting baik di pemerintahan maupun di bidang lainnya. Jadi IPAU tidak boleh dipandang sebagai organisasi musiman. Kita juga patut memberikan apresiasu karena sejauh ini IPAU telah diurus oleh orang-orang hebat yang tidak mudah tergiring ke arus politik daerah,” sebutnya.