“Kita sedang berupaya menjadikan RSP USK menjadi yang utama. Tentu butuh doa dan perjuangan keras. Ke depan, ditambah dengan bed yang sudah ada, total akan ada 305 bed,” ungkap Rektor.
Prof Marwan percaya, setelah PTN-BH, peluang mewujudkan mimpi tersebut akan lebih mudah, sebab punya keleluasaan dalam mengelola anggaran. Kemungkinan, RSP USK bisa menjadi satker ataupun BLU.
“Kami berharap yang akan berpraktik, bisa menunjukkan layanan terbaik. Sehingga masyarakat akan semakin banyak kemari. Mari kita sama-sama promosikan,” ujarnya.
Salah satu cita-citanya, bisa memberikan pelayanan kesehatan seperti di Penang, Malaysia.
Prof Marwan menyontohkan, daya tarik terbesar di negeri seberang ada pada One Day Service. Dimana pasien dari luar negeri, bisa terlayani dalam satu hari, mulai dari administrasi yang gampang, pelayanan mumpuni, jumpa dengan dokter spesialis hingga mengetahui langkah selanjutnya, termasuk mendapatkan obat di hari yang sama.
“Hal seperti ini perlu kita bangun. Bila bisa direalisasikan, bukan tidak mungkin RSP USK bisa menjadi role model untuk daerah, dan Indonesia secara umum. Satu lagi, pentingnya sinergitas antar dokter spesialis,” pungkasnya. (IA)