BANDA ACEH — Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi medis (Medivac) seorang ABK kapal kargo bernama ST Peter asal Bahama karena mengalami sakit yang dideritanya.
Proses evakuasi dilakukan tim SAR gabungan dari tengah laut perairan kawasan Selat Benggala, Jumat (6/8).
ABK bernama Lapira Mark Paolo Crus (26 tahun) warga negara Filipina itu terpaksa harus dievakuasi karena mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Karena kegiatan evakuasi medis dilakukan di tengah masa pandemi COVID-19, petugas Basarnas Banda Aceh yang mengevakuasi ABK kapal kargo itu terlihat menggunakan alat pelindung diri (APD).
Kepala Kantor Basarnas Banda Aceh, Budiono, mengatakan, kegiatan evakuasi medis itu dilakukan pihaknya setelah menerima informasi dari agen Pelni pada Jumat (6/8) pukul 12.10 WIB.
Agen Pelni itu menyampaikan ada satu kru kapal kargo ST Peter yang berlayar dari Kalama menuju Galle Sri Langka mengalami sakit dan membutuhkan medivac.
“Proses evakuasi medis ini dilakukan atas permintaan pihak kapal kargo yang berlayar dengan rute Kalama-Galle (Srilangka) tersebut. Sekitar pukul 12.10 WIB tadi kita menerima informasi dari agen PT Pelni tentang seorang kru kapal ST Peter mengalami sakit darah tinggi (hipertensi) dan membutuhkan medivac (evakuasi medis),” ujarnya.
Menerima informasi sekaligus permintaan bantuan evakuasi itu, selanjutnya Basarnas Banda Aceh melakukan koordinasi dengan agen Pelni, KKP, Imigrasi, KSOP dan instansi yang akan terlibat dalam pelaksanaan medivac dan memberikan titik evakuasi.
Tim pun kemudian langsung berangkat menggunakan KN SAR Kresna yang dinahkodai oleh Kapten Supriyadi ke titik koordinat yang telah ditentukan yakni di Selatan Benggala.
Budiono menyampaikan, berikutnya ABK yang menderita darah tinggi (hipertensi) itu dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk penanganan medis lebih lanjut.
“Sekitar pukul 16.50 WIB tim selesai mengevakuasi kru kapal kargo tersebut ke Pelabuhan Ulee Lheue yang kemudian langsung dibawa ke RSUDZA Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan medis,” jelasnya.
Usai dilakukan evakuasi medis terhadap ABK yang sakit di perairan Selat Benggala, kapal kargo ST Peter itu kembali melanjutkan pelayarannya menuju negara tujuan ke Galle, Sri Langka.
Selain Basarnas, operasi evakuasi medis ini juga melibatkan pihak Lanal, KKP, Syahbandar, RAPI, Imigrasi, Pelni serta Bea Cukai. (IA)