JAKARTA – Menghadapi perhelatan Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20), Pemerintah Aceh menargetkan revitalisasi Anjungan Pemerintah Aceh di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam waktu dua bulan.
“Karena dalam beberapa hari ini bapak Presiden tengah memperhatikan dengan Taman Mini ini untuk menghadapi KTT G20,” kata Sekda Aceh Taqwallah, usai zikir dan doa bersama di Anjungan Aceh di TMII, Jakarta Timur, Selasa (19/7).
Sekda yang didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh Muhammad Adam dan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Akkar Arafat juga melihat langsung kondisi Anjungan Aceh dengan mengelilingi di setiap sisinya.
“Kita pada hari ini diperintahkan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki untuk melihat kondisi Anjungan Pemerintah Aceh di TMII, apa yang bisa kita kerjakan untuk dua bulan ke depan,” katanya.
Untuk itu, Sekda mengajak semua para pegawai di ruang lingkup Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) supaya saling bahu membahu (gotong royong) membantu berbenah Anjungan Pemerintah Aceh di TMII.
“Kita berharap bagi semuanya jadi fokus perhatian di Anjungan Aceh ini. Apa yang bisa kita kerjakan kita kerjakan. Minimal kebersihannya,” kata Sekda.
Ia menyabut revitalisasi ini akan dilakukan dari semua sisi Anjungan Pemerintah Aceh, mulai Rumah Aceh, hingga pesawat Seulawah RI 001 untuk dicat ulang.
Kepala BPPA Akkar Arafat yang mendampingi Sekda Taqwallah mengatakan akan memantau revitalisasi Anjungan Aceh di TMII sesuai arahan Pj Gubernur Aceh serta Sekda.
“Alhamdulillah, hari ini kita memulai gotong royong disaksikan Sekda didampingi Kadis Perkim,” ujarnya.
Diketahui, Anjungan Pemerintah Aceh TMII yang dibangun pada 1970 dan diresmikan Ibu Tien Soeharto pada tahun 1975, memiliki wajah budaya masyarakat Aceh yang tergambarkan dengan dua model rumah adat sebagai bangunan induknya, serta sebuah Lonceng Cakra Donya.
Selain rumah adat Aceh, juga da dua bangunan lainnya, yaitu Kantor Anjungan dan sebuah bangunan model ‘Meunasah’ yang terletak di dekatnya.