Suasana semakin semarak ketika peserta upacara dibolehkan untuk turun ke halaman. Bukan untuk ikut baris, tapi joget. Lagu Tabola Bale membuat semua peserta upacara berjoget. Bahkan Prabowo pun sempat turun dari kursinya. Pejabat dan beberapa artis yang datang juga tidak malu bergoyang. Bahkan, Paskibraka yang sebelumnya bertugas dengan kompak berjoget. Prajurit dari TNI dan Kepolisian tak kalah kompak. Masyarakat yang memakai baju adat juga tumpah di halaman Istana Merdeka. Meriah. Gembira. Bahkan sampai MC beberapa kali mengingatkan peserta kembali ke kursi setelah lagu itu dua kali dinyanyikan karena rangkaian upacara belum selesai.
Usai upacara, masyarakat disuguhi makanan UMKM. Halaman tengah Istana Merdeka yang biasanya eksklusif, kemarin boleh diakses oleh masyarakat peserta upacara. Panggung rakyat pun tersedia. Ndarboy Genk, grup musik asal Bantul, membuat semarak. Membuat tamu bingung antara makan dulu, atau ikut joget depan panggung.
Dewi Leba yang datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi ini. Acara ini menurut dia dapat membantu roda ekonomi para pelaku usaha yang terlibat. “Jadi selain ada pesta kemeriahannya dapat, roda ekonomi di tempat ini juga berputar dan membantu para pelaku usaha, makanan dan lain-lain,” ucapnya.
Jawa Pos sempat mewawancarai Imam Soleh yang membawa tiga gerobak bakso malang ke Istana Negara. Pria asli Malang ini mengatakan bahwa sudah dua kali dipanggil untuk acara Istana. “Saya sehari-hari jualan di belakang Mal Sarinah,” katanya.
Rasa bangga tak bisa dipungkiri. Dia tidak menyangka bahwa ada kesempatan makanannya sampai diicip tamu negara di perhelatan akbar Minggu (17/8). “Tidak semua orang bisa masuk istana, apalagi jualan bakso,” ungkapnya.
Di hari Kemerdekaan kemarin, pria yang akrab disapa Imam Jadul itu berharap bahwa Indonesia semakin maju dan ekonominya tambah kuat. Menurutnya ini penting sebagai pedagang. “Biar masyarakatnya semakin bahagia,” tuturnya.
Yang membuat tamu undangan juga senang adalah souvenir yang didapat. Resti dan Devi, dua sahabat dari Bekasi, rela menginap di hotel dekat Istana Merdeka. Mereka kompak memakai baju adat Sulawesi selatan. Di depan Jawa Pos, Devi membuka souvenir yang didapatnya. “Ada kaos, handuk, tumbler, dan bukunya Pak Prabowo,” ucapnya.