BANDA ACEH — Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, Tim Pemerintah Aceh terus memantau kondisi daerah yang terdampak banjir.
Direncanakan pada Senin (7/11), tim Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) akan memaparkan hasil tinjauan lapangan kepada Pj Gubernur dan Forkopimda, untuk nantinya dirumuskan kebijakan penanganan yang terpadu, melibatkan lintas instansi dan kabupaten/kota.
“Koordinasi dan mobilisasi bantuan dari provinsi ke daerah terdampak banjir masih terus berlangsung saat ini. Personil Dinas Sosial dan BPBA sampai saat ini juga masih di lapangan,” ujar Muhammad MTA, Sabtu (5/11/2022).
MTA mengatakan, berdasarkan pengumuman resmi BMKG, dalam waktu 4-5 November, Aceh termasuk kawasan yang berstatus siaga terhadap hujan lebat.
Curah hujan yang tinggi berpotensi mengakibatkan banjir, apalagi adanya aktivitas penggerusan kawasan hutan yang mengakibatkan perubahan peta kondisional bentang alam, terutama terkait terus berkurangnya area tangkapan air di hulu.
“Tim saat ini masih terus bekerja di lapangan, di daerah intensitas banjir yang semakin meluas. Singkil dan Aceh selatan juga mengalami hal yang sama. Aceh Tamiang bahkan lebih parah dari tahun sebelumnya, ” ujar MTA.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) telah menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Aceh Tenggara (3/11/2022), dan menyalurkan bantuan yang sama untuk masyarakat terdampak bencana banjir di Aceh Tamiang yang disalurkan Sabtu (5/11/2022).
Khusus untuk Aceh Tenggara yang telah memastikan 9 rumah warga hancur total dihantam dahsyatnya banjir bandang, Pemerintah Aceh juga memberi bantuan material masa transisi darurat untuk pembangunan rumah korban banjir bandang.
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas mewakili Pj Gubernur Aceh pada Kamis (3/11), telah menyerahkan secara simbolis bantuan dimaksud kepada Pj Bupati Agara Syakir di salah satu posko utama banjir di Desa Rambung Teldak, Darul Hasanah Kabupaten setempat.
Kalak BPBA Aceh Ilyas mengatakan, bantuan yang disalurkan kepada korban banjir bandang Agara tersebut akumulasi nilai nominalnya sebesar Rp 400 juta.