Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Setelah Jadi PPPK, Puluhan Guru Perempuan Ramai-ramai Gugat Cerai Suami

Dr. Ratna Dewi, pengamat keluarga dan sosiologi dari Universitas Negeri Malang, menilai fenomena ini sebagai gejala pergeseran dinamika dalam rumah tangga. “Ketika perempuan sudah memiliki stabilitas ekonomi, mereka cenderung tidak lagi bertahan dalam relasi yang timpang atau penuh beban,” jelasnya.
Ilustrasi: Sejumlah guru perempuan PPPK di Blitar mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama setelah dilantik, dipicu masalah ekonomi rumah tangga.

Infoaceh.net – Sebuah fenomena mengejutkan terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Setelah resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), puluhan guru perempuan di wilayah tersebut justru mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama.

Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Blitar, sejak pelantikan PPPK gelombang terakhir, terjadi lonjakan signifikan permohonan cerai dari kalangan guru. Mayoritas gugatan cerai ini diajukan karena alasan ekonomi, khususnya terkait penghasilan suami yang tidak menentu.

“Setelah mereka mendapat kepastian status dan penghasilan tetap dari PPPK, banyak yang merasa lebih mandiri secara finansial dan memilih keluar dari pernikahan yang dianggap tidak sehat,” ujar Humas Pengadilan Agama Blitar, Rabu (30/7).

Disebutkan bahwa sebagian besar suami dari para guru tersebut bekerja serabutan atau tidak memiliki penghasilan tetap, bahkan ada yang sama sekali tidak bekerja. Dalam beberapa berkas gugatan, para istri merasa selama ini mereka menjadi tulang punggung keluarga tanpa dukungan memadai dari pasangan.

Dr. Ratna Dewi, pengamat keluarga dan sosiologi dari Universitas Negeri Malang, menilai fenomena ini sebagai gejala pergeseran dinamika dalam rumah tangga. “Ketika perempuan sudah memiliki stabilitas ekonomi, mereka cenderung tidak lagi bertahan dalam relasi yang timpang atau penuh beban,” jelasnya.

Fenomena ini sontak menuai beragam reaksi di media sosial. Sebagian masyarakat mendukung langkah para guru sebagai bentuk perjuangan hidup dan kemandirian, namun tidak sedikit pula yang menyayangkan bahwa kemapanan karier kini kerap diikuti dengan perpisahan rumah tangga.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar meresmikan layanan ATM Drive Thru pertama milik Bank Aceh Syariah, Kamis (31/7) yang berlokasi di kawasan Taman Riyadhah. (Foto: Ist)
Penyaluran dana Rp6,2 miliar dari BSI Maslahat kepada Kelompok Wisata/Koperasi Berkah Sabang Indah (BSI) di Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Sabang, menuai sorotan karena dana dicairkan sebelum koperasi resmi terbentuk. (Foto: Ilustrasi)
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRK Banda Aceh, Royes Ruslan
Logo resmi HUT ke-52 Bank Aceh Syariah
Presiden Prabowo Subianto resmi memberikan abolisi kepada Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kader partai untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto, Kamis (31/7/2025).
Polres Aceh Barat menetapkan Mujianto (35), warga Desa Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang, sebagai DPO dalam kasus pembunuhan terhadap lansia, Khairuddin (65), warga Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk gerakan sistematis memecah belah bangsa, Kamis (31/7/2025).
Rahayu Saraswati mengungkap praktik eksploitasi seksual di sekitar proyek tambang Papua dan pembangunan IKN.
Warga Desa Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Eko mengaku mendapat teror usai protes acara sound horeg yang berlangsung di wilayahnya.
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x